Karakteristik Perlapisan Bumi

1215 views



Litosfer merupakan bagian paling atas dari kerak bumi dan merupakan bagian lapisan kerak bumi yang relatif tipis. Lapisan ini dapat diperumpamakan lapisan kulit ari pada manusia.
Litosfer bumi kita terbagi atas sekitar 12 lempeng. Lempeng-lempeng tersebut masing-masing mempunyai gerakan pergeseran yang mendatar. Karena arah geser yang tidak sama, terdapat tiga macam kecenderungan batas pertemuan antara lempeng-lempeng itu, yaitu dua lempeng saling menjauh, dua lempeng saling bertumbukan, dan dua lempeng saling berpapasan

  1. Dua lempeng Saling Menjauh
    Menurut Teori Lempeng Tektonik, lapisan terluar bumi kita terbuat dari suatu lempeng tipis dan keras yang masing-masing saling bergerak relatif terhadap yang lain. Gerakan ini terjadi terus-menerus sejak bumi ini tercipta hingga sekarang. Teori Lempeng Tektonik muncul sejak tahun 1960-an, dan hingga kini teori ini telah berhasil menjelaskan berbagai peristiwa geologis, seperti gempa bumi, tsunami, dan meletusnya gunung berapi, juga tentang bagaimana terbentuknya gunung, benua, samudra, dan relief muka bumi.
    Lempeng tektonik terbentuk oleh kerak benua (continental crust) ataupun kerak samudra (oceanic crust), dan lapisan batuan teratas dari mantel bumi (earth’s mantle). Kerak benua dan kerak samudra beserta lapisan teratas mantel ini dinamakan litosfer. Kepadatan material pada kerak samudra lebih tinggi dibanding kepadatan kerak benua. Demikian pula, elemen- elemen zat pada kerak samudra (mafik) lebih berat dibanding elemen-elemen pada kerak benua (felsik).
    Di bawah litosfer terdapat lapisan batuan cair yang dinamakanastenosfer. Karena suhu dan tekanan di lapisan astenosfer ini sangat tinggi, batu-batuan di lapisan ini bergerak mengalir seperti cairan (fluid), sehingga kerak bumi terpecah menjadi beberapa lempeng.
    Pada bagian tertentu lempeng benua menunjam ke bawah lempeng benua lainnya. Karena keduanya adalah lempeng benua, materialnya tidak terlalu padat dan tidak cukup berat untuk tenggelam masuk ke astenosfer dan meleleh. Wilayah di bagian yang bertubrukan mengeras dan menebal, dan membentuk deretan pegunungan nonvulkanik (mountain range).
    1. Fenomena yang terjadi jika dua lempeng saling menjauh adalah sebagai berikut :
    2. pembentukan tanggul dasar samudra di sepanjang tempat perenggangan antarlempeng;
    3. perenggangan lempeng akan disertai pertumbukan kedua tepi lempeng tersebut dengan lempeng di sisi luarnya;
    4. terjadinya aktivitas vulkanisme laut dalam yang menghasilkan lava basa berstruktur bantal dan hamparan lelehan lava yang encer;
    5. munculnya aktivitas gempa di dasar laut dan sekitarnya.
    Tanggul dasar laut terjadi akibat proses vulkanisme yang bertumpuk sepanjang celah. Sebagai contoh yang terdapat di Lautan Atlantik, memanjang dari kutub utara sampai mendekati kutub selatan. Celah ini menjadikan Benua Amerika bergerak saling menjauh dengan Benua Afrika dan Benua Eropa.

  2. Dua Lempeng Saling bertemu
    Fenomena yang terjadi jika dua lempeng saling bertemu adalah sebagai berikut :
    1. lempeng dasar samudra menunjam ke bawah lempeng benua;
    2. merupakan daerah hiposentra gempa dangkal dan gempa dalam;
    3. terjadinya aktivitas vulkanisme, intrusi, dan ekstrusi;
    4. terbentuk palung laut di tempat tumbukan itu terjadi;
    5. pembengkakan tepi lempeng benua yang merupakan tempat munculnya deretan pegunungan;
    6. timbunan sedimen campuran yang dalam istilah geologi disebut batuan bancuh atau melange;
    7. penghancuran lempeng akibat pergesekan lempeng
    Menunjamnya lempeng dasar samudra disebabkan oleh desakan lempeng benua yang lebih tebal dan keras, dan di tempat inilah terbentuk palung laut, yaitu dasar laut yang dalam dan memanjang. Dampak dari pergerakan lempeng terhadap wilayah Indonesia, membuat wilayah Indonesia rawan akan gempa bumi.
    Indonesia terdapat pertemuan tiga lempeng, yaitu lempeng Pasifik, lempeng Eurasia, dan lempeng Indo-Australia. Jenis batas antara kedua lempeng ini adalah konvergen. Lempeng Indo-Australia adalah lempeng yang menunjam ke bawah lempeng Eurasia. Selain itu, di bagian timur, bertemu tiga lempeng tektonik sekaligus, yaitu lempeng Filipina, Pasifik, dan Indo-Australia.
    Adanya pergerakan subduksi antara dua lempeng menyebabkan terbentuknya deretan gunung berapi dan parit samudra. Demikian pula subduksi antara lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia menyebabkan terbentuknya deretan gunung berapi yang tak lain adalah Bukit Barisan di Pulau Sumatra dan deretan gunung berapi di sepanjang pulau Jawa, Bali, dan Lombok, serta parit samudra yang tak lain adalah Parit Jawa (Sunda).
    Lempeng tektonik terus bergerak. Suatu saat gerakannya mengalami gesekan atau benturan yang cukup keras. Jika ini terjadi, timbullah gempa dan tsunami, dan meningkatnya kenaikan magma ke permukaan. Jadi, tidak heran jika terjadi gempa yang bersumber dari dasar Samudra Hindia, yang sering kali diikuti dengan tsunami, aktivitas gunung berapi di sepanjang Pulau Sumatra dan Jawa juga turut meningkat. Sebagai contoh adalah Palung Jawa yang merupakan tempat pertemuan antara lempeng Benua Asia dan lempeng dasar Samudra Hindia. Begitu juga dengan palung Laut Jepang, Palung Guam, dan Palung Mindanau (Palung Mariana) Samudra Pasifik di Filipina, semuanya merupakan tempat lempeng dasar Samudra Pasifik menunjam ke bawah lempeng Benua Asia. Munculnya deretan Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Kepulauan Nusa Tenggara, dan Pulau Timor adalah akibat dari pembentukan lempeng benua. Di sepanjang pegunungan dan pulau-pulau itu bermunculan puncak gunung api, lipatan, dan retakan

  3. Dua Lempeng Saling Berpapasan
    Fenomena yang terjadi jika dua lempeng saling berpapasan dan terjadi pergeseran mendatar adalah sebagai berikut :
    1. terdapat aktivitas vulkanisme yang lemah disertai gempa yang tidak kuat;
    2. gejala pergeseran tampak pada tanggul dasar samudra yang tidak berkesinambungan dan terputus-putus. Tanggul dasar samudra di bagian tengah Samudra Atlantik ternyata terputus-putus sebagai akibat dari pergeseran mendatar itu.
    Lipatan bagian lembah yang turun dinamakan sinklin dan yang puncak terangkat dinamakan antiklin. Sebuah antiklin dapat menjadi puncak pegunungan yang berderet memanjang setelah mengalami pengikisan, sedangkan sebuah antiklin dapat pula menjadi lembah dan sinklin berubah menjadi puncak pegunungan.
    Bumi disebabkan oleh rapuhnya lapisan kulit bumi akibat gerakan tenaga endogen. Tenaga endogen menyebabkan terjadinya pergeseran pada bidang patahan. Patahan ada yang berbentuk vertika, horizontal miring, dan block mountain. Bentuk-bentuk patahan sangat tergantung pada arah tenaga penyebabnya. Penyebab patahan dapat berupa tarikan, artinya dua tenaga yang saling menjauh, atau mungkin juga berupa tekanan, artinya dua tenaga yang saling menekan (mendekat) untuk diretakkan.
    Di Indonesia patahan yang terkenal terdapat di Pulau Sumatra, yaitu patahan Semangko dan Ngarai Sianok di sepanjang Bukit Barisan. Di dunia patahan paling besar terdapat di Afrika, yaitu di Sungai Zambesi yang mengalir ke Danau Nyasa dan Danau Rudolf

Artikel Lainnya

Belajar Cara Menggunakan PHP

PHP sudah menjadi bahasa yang umum digunakan dalam

dilihat 738 kali

Bakteri yang Menguntungkan dan Merugikan Bagi Kehidupan

Selain merugikan manusia, hewan dan tumbuhan bakte

dilihat 1881 kali

Penyakit yang Disebabkan Virus Pada Manusia

Berbagai Penyakit yang disebabkan oleh virus pada

dilihat 1052 kali

Jenis Jenis Konstruksi Jalan

Jalan TanahUntuk lalu lintas kurang dari 50 kend

dilihat 4904 kali

Cara Pembenihan Ikan Lele

Cara Pembenihan Ikan Lele Cara pembenihan ikan

dilihat 1698 kali