Contoh 30 Judul Disertasi (Penelitian S3) Di Bidang Ilmu Gizi
Berikut adalah contoh artikel yang memuat 30 judul disertasi (penelitian S3) di bidang Ilmu Gizi dari berbagai negara beserta deskripsi penelitian, tujuan, dan metode yang digunakan. Judul-judul disertasi telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia untuk memudahkan pemahaman.
1. “Pengaruh Pemberian Suplemen Asam Lemak Omega-3 terhadap Risiko Penyakit Jantung Koroner pada Lansia: Studi Meta-Analisis”
(Aslinya: “Effect of Omega-3 Fatty Acid Supplementation on Coronary Heart Disease Risk in the Elderly: A Meta-Analysis,” Harvard University, Amerika Serikat)
- Deskripsi Penelitian:
Penelitian ini berfokus pada analisis berbagai hasil uji klinis terkait suplementasi asam lemak omega-3 (dari ikan maupun sumber nabati) pada populasi lanjut usia yang berisiko penyakit jantung koroner. - Tujuan:
Menilai efektivitas dan keamanan pemberian asam lemak omega-3 dalam menurunkan risiko kejadian kardiovaskular serta mortalitas akibat penyakit jantung pada kelompok usia lanjut. - Metode:
Studi meta-analisis menggunakan data dari beberapa uji klinis acak terkontrol (RCT) yang diperoleh melalui pencarian basis data internasional (PubMed, Cochrane Library, dll.). Analisis statistik dilakukan untuk menggabungkan hasil beberapa penelitian dan mengukur besarnya efek intervensi.
2. “Perbandingan Indeks Glikemik Berbagai Varietas Beras Lokal dan Kaitannya dengan Pengendalian Gula Darah pada Pasien Diabetes Tipe 2”
(Aslinya: “Comparison of Glycemic Index of Various Local Rice Varieties and Its Impact on Glycemic Control in Type 2 Diabetes Patients,” Universiti Sains Malaysia, Malaysia)
- Deskripsi Penelitian:
Penelitian ini membandingkan beberapa varietas beras lokal di Malaysia, mulai dari beras putih, beras cokelat, hingga beras hitam, untuk melihat bagaimana perbedaan indeks glikemik memengaruhi kendali gula darah pada pasien diabetes tipe 2. - Tujuan:
Mengidentifikasi varietas beras dengan indeks glikemik lebih rendah yang dapat dianjurkan bagi pasien diabetes tipe 2 untuk membantu pengendalian glikemik yang lebih baik. - Metode:
Uji klinis terkontrol pada pasien diabetes tipe 2, di mana peserta diberikan berbagai jenis beras dalam jangka waktu tertentu. Pengukuran kadar gula darah puasa, HbA1c, dan parameter metabolik lainnya dilakukan secara berkala.
3. “Efikasi Probiotik dalam Menurunkan Frekuensi dan Keparahan Diare pada Balita di Daerah Rawan Gizi”
(Aslinya: “Efficacy of Probiotics in Reducing Diarrhea Frequency and Severity among Children in Nutritionally Vulnerable Areas,” University of Toronto, Kanada)
- Deskripsi Penelitian:
Disertasi ini mempelajari dampak suplementasi probiotik (misalnya Lactobacillus dan Bifidobacterium) pada anak balita di daerah yang sering mengalami kasus diare akibat kurangnya sanitasi dan asupan gizi. - Tujuan:
Mengetahui sejauh mana probiotik dapat menurunkan insiden diare, keparahan gejala, serta memperbaiki status gizi anak balita di daerah rawan gizi. - Metode:
Penelitian eksperimental dengan desain uji acak terkontrol. Kelompok intervensi diberikan minuman probiotik harian selama 3 bulan, sedangkan kelompok kontrol tidak menerima suplemen probiotik. Data dikumpulkan melalui pemantauan klinis, penimbangan berat badan, dan pencatatan frekuensi diare.
4. “Evaluasi Pengaruh Asupan Antioksidan Alami dari Buah-Buahan Tropis terhadap Peradangan Kronis pada Pasien Obesitas”
(Aslinya: “Evaluation of the Impact of Natural Antioxidant Intake from Tropical Fruits on Chronic Inflammation in Obese Patients,” Monash University, Australia)
- Deskripsi Penelitian:
Penelitian ini menitikberatkan pada kandungan antioksidan (vitamin C, polifenol, flavonoid) dari buah-buahan tropis seperti mangga, pepaya, dan jambu biji, serta efeknya pada penanda inflamasi (misalnya CRP, IL-6) pada individu obesitas. - Tujuan:
Menguji sejauh mana peningkatan konsumsi buah-buahan tropis berkadar antioksidan tinggi dapat membantu menurunkan proses peradangan kronis yang berhubungan dengan obesitas. - Metode:
Uji klinis dengan membandingkan kelompok intervensi (diberikan diet tinggi buah tropis kaya antioksidan) dan kelompok kontrol (diet standar). Pengukuran parameter inflamasi dan profil lipid dilakukan sebelum dan sesudah intervensi.
5. “Analisis Hubungan Defisiensi Zat Besi dengan Risiko Stunting pada Balita di Wilayah Pedesaan”
(Aslinya: “Analysis of Iron Deficiency and Its Association with Stunting Risk in Rural Areas,” University of Nairobi, Kenya)
- Deskripsi Penelitian:
Disertasi ini mempelajari keterkaitan antara defisiensi zat besi dan prevalensi stunting pada anak-anak usia balita di daerah pedesaan Kenya yang memiliki keterbatasan akses pangan bergizi. - Tujuan:
Mengidentifikasi faktor penyebab utama defisiensi zat besi dan bagaimana kondisi tersebut meningkatkan risiko stunting, serta mencari intervensi yang tepat. - Metode:
Penelitian cross-sectional dengan pengambilan sampel darah (untuk mengukur kadar hemoglobin, serum ferritin) dan pengukuran antropometri (tinggi badan, berat badan) pada balita. Analisis dilakukan dengan uji statistik korelasi dan regresi logistik.
6. “Penggunaan Teknologi Pangan Fermentasi Lokal untuk Meningkatkan Kandungan Gizi Makanan Pokok”
(Aslinya: “Utilizing Local Fermentation Food Technology to Enhance the Nutritional Value of Staple Foods,” Kyoto University, Jepang)
- Deskripsi Penelitian:
Penelitian ini mengeksplorasi teknik fermentasi tradisional Jepang, seperti pembuatan miso dan natto, dan kemungkinan penerapannya untuk meningkatkan kandungan nutrisi pada makanan pokok di berbagai negara. - Tujuan:
Mengetahui efektivitas proses fermentasi dalam meningkatkan bioavailabilitas protein, vitamin, serta mineral pada bahan pangan lokal. - Metode:
Eksperimen laboratorium dan uji lapangan di mana bahan makanan (misalnya kedelai, gandum, atau beras) difermentasi menggunakan starter mikroba tertentu. Hasil fermentasi kemudian dianalisis kandungan gizi dan komponen bioaktifnya.
7. “Kajian Nutrigenomik: Pengaruh Pola Makan Rendah Karbohidrat terhadap Ekspresi Gen Metabolisme Lemak”
(Aslinya: “Nutrigenomics Study: The Impact of Low-Carbohydrate Diet on Fat Metabolism Gene Expression,” University of Cambridge, Inggris)
- Deskripsi Penelitian:
Disertasi ini mempelajari interaksi antara diet rendah karbohidrat dan regulasi genetik yang mengatur metabolisme lemak, terutama gen yang terlibat dalam proses lipolisis dan sintesis asam lemak. - Tujuan:
Mengetahui sejauh mana perubahan pola makan dapat memengaruhi ekspresi gen metabolisme lemak, yang pada akhirnya berdampak pada penurunan berat badan atau peningkatan risiko penyakit metabolik. - Metode:
Studi klinis pada individu dengan obesitas yang menjalani diet rendah karbohidrat. Sampel darah diambil secara berkala untuk analisis ekspresi gen (melalui RT-PCR) dan parameter biokimia seperti profil lipid dan glukosa darah.
8. “Pengaruh Konsumsi Alga Cokelat (Fucus vesiculosus) terhadap Kadar Kolesterol dan Fungsi Tiroid pada Dewasa Muda”
(Aslinya: “Effect of Brown Seaweed (Fucus vesiculosus) Consumption on Cholesterol Levels and Thyroid Function in Young Adults,” University of Oslo, Norwegia)
- Deskripsi Penelitian:
Penelitian ini mengamati dampak konsumsi rutin alga cokelat, yang kaya akan yodium dan senyawa bioaktif lainnya, terhadap profil lipid darah serta status fungsi tiroid pada orang dewasa muda. - Tujuan:
Mengevaluasi potensi alga cokelat sebagai makanan fungsional yang dapat membantu memperbaiki profil kolesterol dan mendukung kinerja tiroid. - Metode:
Penelitian intervensi dengan membagi peserta ke dalam dua kelompok: satu kelompok mengonsumsi alga cokelat dalam bentuk suplemen serbuk, sedangkan kelompok lain menerima plasebo. Dilakukan pemantauan kadar T3, T4, TSH, serta kolesterol total dan LDL.
9. “Studi Epidemiologi Gizi: Pola Konsumsi Sayur dan Buah pada Remaja Perkotaan dan Dampaknya terhadap Risiko Obesitas”
(Aslinya: “Nutritional Epidemiology Study: Vegetable and Fruit Consumption Patterns among Urban Adolescents and Its Impact on Obesity Risk,” Peking University, Tiongkok)
- Deskripsi Penelitian:
Fokus penelitian ini adalah menganalisis data pola makan remaja di perkotaan, khususnya frekuensi dan porsi konsumsi sayur serta buah, lalu mengaitkannya dengan prevalensi obesitas. - Tujuan:
Menemukan korelasi kuantitatif antara asupan sayur dan buah dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) remaja di daerah urban, guna menyusun rekomendasi diet preventif. - Metode:
Survei cross-sectional dengan kuesioner FFQ (Food Frequency Questionnaire) dan pengukuran antropometri (berat, tinggi, IMT). Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan inferensial (uji korelasi, regresi).
10. “Peran Mikrobiota Usus dalam Pengembangan Alergi Pangan pada Anak: Pendekatan Omics”
(Aslinya: “Role of Gut Microbiota in Food Allergy Development in Children: An Omics Approach,” ETH Zurich, Swiss)
- Deskripsi Penelitian:
Disertasi ini menyelidiki komposisi mikrobiota usus anak dan bagaimana perubahan mikrobiota dapat mempengaruhi risiko alergi pangan, memanfaatkan teknologi omics (metagenomik, metabolomik). - Tujuan:
Mengidentifikasi bakteri “pelindung” dan “pemicu” alergi, serta biomarker yang dapat digunakan untuk mendeteksi risiko alergi pangan sejak dini. - Metode:
Penelitian observasional longitudinal pada anak-anak, di mana sampel feses dikumpulkan berkala untuk analisis mikrobiota menggunakan teknik sekuensing gen 16S rRNA, serta pemantauan kejadian alergi.
11. “Pengembangan Sumber Protein Nabati Berbasis Kacang-Kacangan untuk Penderita Penyakit Ginjal Kronis”
(Aslinya: “Development of Legume-Based Plant Protein Sources for Chronic Kidney Disease Patients,” University of São Paulo, Brasil)
- Deskripsi Penelitian:
Penelitian ini berfokus pada pengembangan dan evaluasi produk nabati berbahan dasar kacang-kacangan (kacang kedelai, kacang hitam, kacang polong) yang diolah sedemikian rupa agar aman dan sesuai dengan kebutuhan nutrisi pasien ginjal kronis. - Tujuan:
Mencari alternatif sumber protein rendah fosfor dan kalium yang dapat membantu meminimalkan beban ginjal tanpa mengorbankan kualitas protein. - Metode:
Studi eksperimental di laboratorium pangan untuk memformulasi produk-produk nabati dan uji klinis skala kecil pada pasien CKD untuk memantau kadar ureum, kreatinin, serta parameter gizi lainnya.
12. “Efektivitas Diet Mediterania dalam Mencegah Sindrom Metabolik: Uji Acak Terkontrol pada Pekerja Kantoran”
(Aslinya: “Effectiveness of the Mediterranean Diet in Preventing Metabolic Syndrome: A Randomized Controlled Trial in Office Workers,” Sapienza University of Rome, Italia)
- Deskripsi Penelitian:
Disertasi ini menganalisis efektivitas diet Mediterania (tinggi sayur, buah, gandum utuh, minyak zaitun) dalam menurunkan risiko sindrom metabolik pada populasi yang bekerja di sektor perkantoran. - Tujuan:
Membedakan perubahan parameter klinis (lingkar perut, tekanan darah, kadar trigliserida, HDL, dan gula darah) sebelum dan sesudah intervensi diet Mediterania. - Metode:
Uji acak terkontrol dengan intervensi diet Mediterania selama 6 bulan. Penilaian melibatkan pemeriksaan darah, pengukuran antropometri, dan kuesioner asupan makanan.
13. “Kajian Pola Makan berbasis Nabati dan Dampaknya pada Kesehatan Mental Mahasiswa”
(Aslinya: “Plant-based Dietary Patterns and Their Impact on Mental Health in University Students,” Ludwig Maximilian University of Munich, Jerman)
- Deskripsi Penelitian:
Penelitian ini menyoroti hubungan antara pola makan tinggi buah, sayur, dan kacang-kacangan dengan gejala stres, kecemasan, serta depresi pada mahasiswa. - Tujuan:
Mengetahui apakah ada perbedaan signifikan dalam kesehatan mental antara mahasiswa yang mengikuti pola makan berbasis nabati ketat vs. fleksibel vs. non-vegan. - Metode:
Survei cross-sectional dan studi kohort pendek (3 bulan) dengan kuesioner frekuensi makanan serta skala penilaian kesehatan mental (misalnya DASS-21). Analisis statistik melibatkan uji ANOVA dan regresi linier.
14. “Pemanfaatan Tepung Daun Kelor (Moringa oleifera) sebagai Bahan Fortifikasi untuk Mengatasi Anemia pada Ibu Hamil”
(Aslinya: “Utilization of Moringa Leaf Flour as a Fortification Ingredient to Combat Anemia in Pregnant Women,” Makerere University, Uganda)
- Deskripsi Penelitian:
Disertasi ini mengkaji kandungan zat besi dan mikronutrien lain dalam daun kelor yang diproses menjadi tepung, lalu digunakan sebagai fortifikasi dalam makanan pokok ibu hamil. - Tujuan:
Menurunkan prevalensi anemia pada ibu hamil melalui peningkatan asupan zat besi dan vitamin penting lainnya dengan biaya rendah dan metode yang mudah diimplementasikan. - Metode:
Uji intervensi di mana kelompok eksperimen menerima tepung daun kelor sebagai tambahan pada menu harian, sedangkan kelompok kontrol menjalani diet konvensional. Pengukuran Hb dilakukan secara berkala.
15. “Studi Longitudinal Gaya Hidup Sedentari dan Konsumsi Makanan Ultra-Proses terhadap Perkembangan Obesitas pada Anak SD”
(Aslinya: “Longitudinal Study of Sedentary Lifestyle and Ultra-Processed Food Consumption on Obesity Development in Primary School Children,” University of Auckland, Selandia Baru)
- Deskripsi Penelitian:
Penelitian ini mengamati anak-anak sekolah dasar selama beberapa tahun untuk melihat bagaimana pola konsumsi makanan ultra-proses (snack kemasan, minuman manis) dan kebiasaan sedentari memengaruhi kenaikan berat badan berlebih. - Tujuan:
Mengetahui faktor-faktor kunci yang berkontribusi terhadap obesitas pada anak, termasuk kebiasaan duduk lama, bermain gawai, dan pilihan makanan tinggi gula dan lemak. - Metode:
Studi longitudinal dengan pemantauan asupan makanan (melalui food diary), pengukuran antropometri, dan pencatatan aktivitas fisik serta waktu layar (screen time).
16. “Uji Klinis Pemberian Serat Larut Air (Inulin) dalam Menurunkan Trigliserida pada Pasien Hipertrigliseridemia”
(Aslinya: “A Clinical Trial of Soluble Fiber (Inulin) Supplementation in Lowering Triglycerides among Patients with Hypertriglyceridemia,” University of Copenhagen, Denmark)
- Deskripsi Penelitian:
Disertasi ini memfokuskan pada suplemen inulin, sejenis serat larut air yang ditemukan dalam chicory root dan beberapa tumbuhan lain, sebagai intervensi non-farmakologis untuk mengurangi kadar trigliserida. - Tujuan:
Menilai keefektifan dan keamanan inulin sebagai terapi tambahan bagi pasien hipertrigliseridemia ringan hingga sedang. - Metode:
Uji acak terkontrol (RCT) dengan dua kelompok: satu kelompok mendapatkan suplemen inulin harian, sedangkan kelompok kontrol mendapatkan plasebo. Parameter darah (trigliserida, HDL, LDL) dicek secara berkala.
17. “Analisis Kandungan Mikronutrien dan Keamanan Pangan Street Food pada Lingkungan Kampus di Indonesia”
(Aslinya: “Analysis of Micronutrient Content and Food Safety of Campus Street Food in Indonesia,” Universitas Gadjah Mada, Indonesia)
- Deskripsi Penelitian:
Penelitian ini meninjau gizi mikro (vitamin dan mineral) serta risiko kontaminasi patogen pada makanan yang dijual di sekitar kampus-kampus besar di Indonesia. - Tujuan:
Mengetahui sejauh mana street food memenuhi kebutuhan mikronutrien dan mengevaluasi faktor keamanan pangan yang berpotensi memengaruhi kesehatan mahasiswa. - Metode:
Survei lapangan di sejumlah kampus, pengumpulan sampel makanan untuk analisis gizi dan uji mikrobiologi. Wawancara dengan penjual dan pembeli juga dilakukan untuk menggali aspek higiene dan preferensi.
18. “Peran Mikronutrien Seng (Zinc) dalam Mendukung Fungsi Imun pada Penderita HIV/AIDS”
(Aslinya: “Role of Zinc Micronutrient in Supporting Immune Function in HIV/AIDS Patients,” University of Cape Town, Afrika Selatan)
- Deskripsi Penelitian:
Disertasi ini menyelidiki bagaimana status zinc memengaruhi kekebalan tubuh serta progresivitas penyakit pada pasien HIV/AIDS, mengingat zinc adalah mineral penting untuk fungsi imun. - Tujuan:
Mengkaji efek suplementasi zinc terhadap hitungan CD4, viral load, dan risiko infeksi oportunistik pada pasien HIV/AIDS. - Metode:
Uji acak tersamar ganda (double-blind) dengan kelompok yang mendapat suplemen zinc dan kelompok plasebo. Pemantauan laboratorium dilakukan untuk mengevaluasi status imunologi pasien selama 6-12 bulan.
19. “Pengembangan Tepung Ikan Kaya Omega-3 sebagai Bahan Pangan Fungsional untuk Anak Sekolah”
(Aslinya: “Development of Omega-3-Rich Fish Flour as a Functional Food Ingredient for School Children,” University of Iceland, Islandia)
- Deskripsi Penelitian:
Penelitian ini bertujuan menghasilkan tepung ikan (dari ikan laut dalam) yang kaya omega-3 (EPA dan DHA), serta menilai penerimaannya oleh anak sekolah jika diaplikasikan pada berbagai produk makanan. - Tujuan:
Meningkatkan asupan asam lemak omega-3 pada anak melalui makanan ringan atau makanan pokok yang diolah menggunakan tepung ikan yang stabil, bergizi, dan memiliki citarasa yang dapat diterima. - Metode:
Studi pengembangan produk dan uji organoleptik pada anak sekolah. Analisis kandungan gizi serta survei preferensi rasa dilakukan untuk menentukan formulasi terbaik.
20. “Eksplorasi Efek Teh Hijau pada Profil Metabolisme Lipid di Kalangan Remaja dengan Berat Badan Berlebih”
(Aslinya: “Exploration of Green Tea Effects on Lipid Metabolism Profile among Overweight Adolescents,” National Chung Hsing University, Taiwan)
- Deskripsi Penelitian:
Disertasi ini meneliti pengaruh konsumsi teh hijau secara rutin terhadap metabolisme lemak, termasuk perubahan kadar LDL, HDL, dan trigliserida, pada remaja yang mengalami kelebihan berat badan. - Tujuan:
Membuktikan apakah teh hijau dapat menjadi intervensi sederhana untuk memodulasi profil lemak dan membantu penurunan berat badan. - Metode:
Studi intervensi quasi-eksperimental dengan memberikan teh hijau harian selama 8 minggu. Pengukuran profil lipid dan parameter antropometri dilakukan sebelum dan sesudah periode intervensi.
21. “Hubungan Asupan Vitamin D dan Aktivitas Fisik terhadap Kepadatan Tulang pada Wanita Pasca-Menopause”
(Aslinya: “Relationship between Vitamin D Intake and Physical Activity on Bone Density in Postmenopausal Women,” Karolinska Institute, Swedia)
- Deskripsi Penelitian:
Penelitian ini mengevaluasi efek kombinasi suplementasi vitamin D dan aktivitas fisik berbasis beban (weight-bearing exercise) pada mineralisasi tulang wanita pasca-menopause. - Tujuan:
Mencegah osteoporosis atau memperlambat penurunan kepadatan tulang pada kelompok berisiko tinggi melalui pendekatan gizi dan olahraga. - Metode:
Uji acak terkontrol di mana satu kelompok menjalani program latihan beban dan suplementasi vitamin D, sedangkan kelompok lain hanya menjalani salah satu atau tidak keduanya. Pemeriksaan kepadatan mineral tulang (BMD) dilakukan menggunakan DXA scan.
22. “Identifikasi Faktor Gizi dan Lingkungan yang Mempengaruhi Kualitas ASI pada Ibu Bekerja di Perkotaan”
(Aslinya: “Identification of Nutritional and Environmental Factors Affecting Breast Milk Quality in Working Mothers in Urban Areas,” Seoul National University, Korea Selatan)
- Deskripsi Penelitian:
Disertasi ini meneliti kandungan makronutrien dan mikronutrien ASI dari ibu bekerja di kota besar, serta faktor-faktor gizi dan lingkungan (stres, pola makan) yang memengaruhinya. - Tujuan:
Memahami bagaimana kondisi kerja, tingkat stres, dan pola konsumsi harian dapat mengubah komposisi ASI, guna membuat rekomendasi penunjang bagi ibu bekerja. - Metode:
Studi observasional dengan pengumpulan sampel ASI, penilaian asupan makanan (24-hour recall), serta kuesioner tingkat stres. Analisis laboratorium dilakukan untuk mengukur kandungan lemak, protein, laktosa, vitamin, dan mineral di dalam ASI.
23. “Penurunan Risiko Kanker Usus Besar melalui Konsumsi Serat dari Produk Gandum Utuh: Studi Prospektif Kohort”
(Aslinya: “Reduction of Colorectal Cancer Risk through Whole Grain Fiber Consumption: A Prospective Cohort Study,” Lund University, Swedia)
- Deskripsi Penelitian:
Penelitian ini memantau konsumsi gandum utuh dan asupan serat di kalangan populasi dewasa, lalu mengaitkannya dengan insiden kanker usus besar dalam jangka panjang. - Tujuan:
Mengklarifikasi hubungan antara konsumsi serat gandum utuh dengan penurunan risiko kanker usus besar, serta menetapkan rekomendasi konsumsi harian. - Metode:
Studi kohort prospektif dengan mengikuti ribuan responden selama bertahun-tahun. Analisis data menggunakan model statistik Cox Proportional Hazards untuk menilai risiko relatif kanker usus besar.
24. “Optimalisasi Diet Ketogenik untuk Terapi Tambahan pada Pasien Epilepsi Dewasa”
(Aslinya: “Optimization of the Ketogenic Diet as an Adjunct Therapy in Adult Epilepsy Patients,” Johns Hopkins University, Amerika Serikat)
- Deskripsi Penelitian:
Meski diet ketogenik telah lama digunakan pada epilepsi anak, penelitian ini berfokus pada penerapannya pada pasien epilepsi dewasa dan bagaimana diet tersebut dapat dioptimalkan. - Tujuan:
Mengevaluasi efektivitas diet ketogenik dalam mengurangi frekuensi serangan epilepsi pada orang dewasa, sekaligus menilai kepatuhan dan efek samping. - Metode:
Uji klinis terkontrol di mana sebagian pasien dewasa dengan epilepsi refrakter menjalani diet ketogenik selama 6 bulan, sedangkan kelompok kontrol menjalani terapi obat standar. Monitoring dilakukan melalui buku harian serangan dan tes laboratorium.
25. “Keberlanjutan dan Nilai Gizi: Kajian Produksi Massal Serangga Edibel sebagai Sumber Protein Alternatif”
(Aslinya: “Sustainability and Nutritional Value: A Study on Mass Production of Edible Insects as an Alternative Protein Source,” Wageningen University, Belanda)
- Deskripsi Penelitian:
Disertasi ini meneliti potensi budidaya serangga (misalnya jangkrik, ulat hongkong) secara massal untuk dikembangkan sebagai sumber protein berkelanjutan, serta analisis kandungan gizi dan penerimaan konsumen. - Tujuan:
Menentukan standar produksi yang efisien, profil nutrisi, dan aspek keamanan pangan, sekaligus memahami faktor sosial-budaya yang memengaruhi penerimaan serangga sebagai makanan. - Metode:
Kombinasi studi laboratorium (analisis kandungan protein, asam amino), budidaya serangga dalam skala percobaan, dan survei konsumen untuk mengukur persepsi dan preferensi.
26. “Efek Konsumsi Jamur Reishi (Ganoderma lucidum) terhadap Imunomodulasi dan Profil Sitokin pada Penderita Hepatitis B”
(Aslinya: “Effects of Reishi Mushroom (Ganoderma lucidum) Consumption on Immunomodulation and Cytokine Profile in Hepatitis B Patients,” Fudan University, Tiongkok)
- Deskripsi Penelitian:
Penelitian ini mempelajari senyawa bioaktif dalam jamur Reishi dan pengaruhnya terhadap perbaikan fungsi imun (melalui pengukuran berbagai sitokin seperti IL-2, IL-10, TNF-α) pada penderita Hepatitis B. - Tujuan:
Menentukan apakah Reishi dapat dijadikan terapi tambahan untuk menekan replikasi virus dan meningkatkan sistem kekebalan pada pasien Hepatitis B. - Metode:
Uji klinis terkontrol dengan kelompok yang menerima ekstrak jamur Reishi dan kelompok kontrol yang tidak. Analisis sitokin dilakukan menggunakan teknik ELISA sebelum dan sesudah intervensi.
27. “Perbandingan Efektivitas Penggunaan Susu Sapi A2 versus Susu Sapi A1 terhadap Sistem Pencernaan dan Imunitas Bayi”
(Aslinya: “Comparative Effectiveness of A2 vs. A1 Cow’s Milk on Digestive System and Immunity in Infants,” University of Auckland, Selandia Baru)
- Deskripsi Penelitian:
Studi ini membandingkan pengaruh konsumsi susu sapi tipe A2 (yang tidak mengandung β-kasein A1) dengan susu sapi konvensional (A1) terhadap sistem pencernaan dan kesehatan imun bayi. - Tujuan:
Menilai apakah susu A2 dapat mengurangi gangguan pencernaan (seperti kembung, kolik) dan meningkatkan respons imun, dibandingkan susu A1. - Metode:
Uji acak tersamar ganda pada bayi yang sudah mulai mengonsumsi susu formula. Parameter diperiksa meliputi keluhan pencernaan, frekuensi buang air besar, serta status imun (pengukuran IgA).
28. “Pengaruh Intervensi Program Gizi Sekolah terhadap Perkembangan Kognitif dan Prestasi Akademik Siswa”
(Aslinya: “Impact of School Nutrition Program Intervention on Cognitive Development and Academic Performance of Students,” University of the Philippines, Filipina)
- Deskripsi Penelitian:
Disertasi ini menganalisis hubungan antara asupan nutrisi di sekolah (melalui program sarapan dan makan siang bergizi) dengan perkembangan kognitif serta capaian akademik siswa SD. - Tujuan:
Membuktikan bahwa pemberian makanan bergizi di sekolah dapat meningkatkan fungsi kognitif, daya ingat, dan konsentrasi belajar. - Metode:
Desain quasi-eksperimental dengan sekolah intervensi dan sekolah kontrol. Pemantauan gizi dilakukan melalui penimbangan berat badan, pengukuran tinggi, serta evaluasi kognitif (tes memori, tes matematika) selama satu tahun akademik.
29. “Studi Intervensi Asam Folat dan Kolin terhadap Perkembangan Otak Janin pada Ibu Hamil Trimester Pertama”
(Aslinya: “Folate and Choline Supplementation Interventions for Fetal Brain Development in Early Pregnancy,” McGill University, Kanada)
- Deskripsi Penelitian:
Penelitian ini memusatkan perhatian pada dua mikronutrien penting (asam folat dan kolin) dalam mendukung perkembangan otak janin selama trimester pertama kehamilan. - Tujuan:
Menilai sejauh mana penambahan kolin pada suplemen asam folat dapat memberikan manfaat tambahan terhadap pematangan saraf, mencegah cacat tabung saraf, dan meningkatkan fungsi kognitif di masa anak. - Metode:
Uji klinis terkontrol dengan ibu hamil yang secara acak menerima suplemen asam folat + kolin atau asam folat saja. Parameter diukur melalui biomarker dalam darah ibu, serta pemantauan perkembangan janin.
30. “Dampak Pelatihan Gizi dan Pemberdayaan Petani untuk Meningkatkan Keanekaragaman Pangan Lokal di Wilayah Tertinggal”
(Aslinya: “Impact of Nutrition Training and Farmer Empowerment on Improving Local Food Diversity in Underdeveloped Regions,” University of Pretoria, Afrika Selatan)
- Deskripsi Penelitian:
Disertasi ini mengkaji efektivitas program pelatihan gizi dan pemberdayaan petani dalam meningkatkan produksi dan konsumsi pangan lokal yang beragam, terutama pada wilayah dengan ketahanan pangan rendah. - Tujuan:
Meningkatkan kualitas gizi masyarakat melalui pemanfaatan lahan lokal dan sumber daya pangan setempat, sehingga mampu menurunkan risiko malnutrisi. - Metode:
Studi aksi partisipatif (participatory action research) di mana petani dan tokoh masyarakat dilibatkan dalam pelatihan budidaya varietas tanaman bernilai gizi tinggi, pemasaran hasil pertanian, serta edukasi gizi kepada masyarakat.
Cakupan penelitian dalam program doktor (S3) bidang Ilmu Gizi sangat luas dan mendalam, mencakup berbagai aspek nutrisi yang berkontribusi terhadap kesehatan manusia. Penelitian dalam bidang ini sering kali berfokus pada hubungan antara pola makan, metabolisme, dan risiko penyakit kronis seperti diabetes, obesitas, serta penyakit kardiovaskular. Selain itu, studi di tingkat doktoral juga menelaah interaksi antara nutrisi dengan faktor genetik, epigenetik, dan mikrobiota usus dalam memengaruhi kesehatan individu. Para peneliti juga mengembangkan inovasi dalam formulasi pangan fungsional, intervensi gizi berbasis bukti, serta pendekatan nutrigenomik untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Selain aspek kesehatan, penelitian S3 dalam Ilmu Gizi juga mencakup dimensi sosial, ekonomi, dan kebijakan pangan. Studi ini dapat mengeksplorasi strategi ketahanan pangan, pola konsumsi masyarakat, serta dampak intervensi kebijakan gizi dalam menanggulangi malnutrisi, baik gizi kurang maupun gizi lebih. Penelitian juga sering kali berfokus pada pengaruh perubahan lingkungan dan globalisasi terhadap akses serta kualitas pangan. Dengan pendekatan multidisiplin yang melibatkan ilmu kesehatan, bioteknologi, dan ilmu sosial, penelitian dalam bidang ini berkontribusi secara signifikan dalam menciptakan solusi berbasis sains untuk tantangan gizi di tingkat nasional maupun global.
Baca Juga :