Benarkah Golongan Darah O Tidak Baik Mengonsumsi Terong? Simak Hasil Penelitiannya!
Belakangan ini, popularitas diet golongan darah kian meningkat. Diet ini mengklaim bahwa setiap jenis golongan darah (A, B, AB, dan O) memiliki reaksi tubuh yang berbeda terhadap makanan tertentu. Salah satu mitos yang paling banyak dibicarakan adalah bahwa orang bergolongan darah O sebaiknya tidak mengonsumsi terong. Lantas, apakah klaim ini sudah terbukti secara ilmiah? Mari kita telusuri lebih jauh.
Asal-Usul Teori Diet Golongan Darah
Diet golongan darah diperkenalkan secara luas oleh Dr. Peter J. D’Adamo lewat bukunya Eat Right for Your Type. Ia menekankan bahwa golongan darah O “lebih cocok” dengan pola makan tinggi protein hewani dan sebaiknya membatasi beberapa jenis sayuran, termasuk terong. Menurut D’Adamo, hal ini berkaitan dengan kandungan lektin (protein yang dapat memicu aglutinasi sel darah) yang konon lebih “berisiko” untuk golongan darah tertentu.
Namun, penting disadari bahwa ide ini didasarkan pada pendekatan teoretis dan pengamatan klinis berskala kecil, belum teruji dalam uji klinis berskala besar. Sejauh ini, tidak ada lembaga kesehatan terkemuka di dunia yang secara resmi merekomendasikan diet golongan darah sebagai pola makan baku.
Pandangan Penelitian Ilmiah
-
Studi di Jurnal PLOS ONE (2013)
Sebuah penelitian oleh Freedman dkk. (2013) yang diterbitkan di jurnal PLOS ONE meneliti hubungan antara golongan darah, penerapan diet golongan darah, dan risiko kardiometabolik. Hasilnya cukup menarik: walaupun ada beberapa manfaat kesehatan yang ditemukan (misalnya, penurunan berat badan atau peningkatan profil lipid), manfaat tersebut tidak terkait langsung dengan golongan darah subjek penelitian.
Dengan kata lain, perubahan positif lebih dipengaruhi oleh kualitas makanan yang dikonsumsi, asupan kalori, serta gaya hidup (termasuk aktivitas fisik), bukan semata-mata karena kecocokan antara jenis makanan dan golongan darah tertentu. -
Tinjauan di American Journal of Clinical Nutrition
Sebuah tinjauan yang dipublikasikan oleh peneliti dari University of Toronto dan dimuat dalam American Journal of Clinical Nutrition (El-Sohemy, 2014) juga menyoroti kurangnya bukti ilmiah yang mendukung klaim diet golongan darah. Dalam review tersebut, para peneliti menyatakan bahwa sejauh ini belum ada studi komprehensif yang menunjukkan kaitan signifikan antara golongan darah dan reaksi spesifik terhadap makanan tertentu. -
Penelitian tentang Keluarga Nightshade
Terong (eggplant) termasuk dalam kelompok nightshade, bersama dengan tomat, kentang, dan paprika. Beberapa orang mengalami sensitivitas atau peradangan sendi ketika mengonsumsi makanan nightshade (Arora et al., Journal of Inflammation, 2018). Namun, kasus ini lebih sering dikaitkan dengan kondisi autoimun, alergi, atau intoleransi spesifik—bukan ditentukan oleh golongan darah.
Dalam konteks umum, jika tidak ada alergi atau sensitivitas pribadi, terong aman dikonsumsi dan memiliki banyak manfaat gizi.
Manfaat Terong dalam Pola Makan Sehari-Hari
Meski sering dipandang sebelah mata, terong sebenarnya memiliki berbagai zat gizi penting:
-
Serat Tinggi
Terong mengandung serat pangan yang membantu memperlancar pencernaan, menyeimbangkan kadar gula darah, dan memberikan efek kenyang lebih lama. -
Antioksidan
Kulit terong kaya akan antosianin dan nasunin—senyawa antioksidan yang bermanfaat dalam melindungi sel tubuh dari kerusakan oksidatif (Zaro et al., Food Chemistry, 2014). -
Rendah Kalori
Kandungan kalori dalam terong terbilang rendah, sehingga cocok bagi Anda yang sedang ingin menjaga atau menurunkan berat badan. -
Kandungan Mineral dan Vitamin
Terong mengandung sejumlah mineral seperti kalium, magnesium, serta vitamin B yang mendukung fungsi saraf dan otot.
Tidak ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa zat-zat ini akan bereaksi secara negatif khusus untuk golongan darah O. Apabila terjadi masalah pencernaan atau reaksi kulit, kemungkinan besar itu disebabkan oleh faktor alergi atau sensitivitas individu, bukan karena pengaruh golongan darah.
Catatan Penting
-
Fokus pada Pola Makan Seimbang
Hingga kini, belum ada konsensus ilmiah yang mendukung adanya pantangan ketat berdasarkan golongan darah. Lebih baik, pastikan Anda memenuhi kebutuhan makronutrien (karbohidrat, protein, lemak) dan mikronutrien (vitamin, mineral) secara berimbang setiap hari. -
Cermati Respons Tubuh
Setiap orang memiliki kondisi tubuh unik. Jika Anda merasa tidak nyaman setelah mengonsumsi terong (atau jenis makanan lain), pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi. Alergi dan intoleransi makanan bisa terjadi pada siapa saja, tanpa memandang golongan darah. -
Gaya Hidup dan Genetika Umum
Banyak penelitian menunjukkan bahwa kesehatan secara keseluruhan lebih dipengaruhi oleh pola hidup menyeluruh (rutin berolahraga, cukup istirahat, tidak merokok, dan menjaga asupan kalori) serta faktor genetika umum. Golongan darah hanya salah satu dari sekian banyak komponen genetik. -
Konsultasikan dengan Profesional
Sebelum memutuskan diet tertentu, terutama diet yang sangat membatasi satu jenis makanan, ada baiknya Anda berkonsultasi dengan ahli gizi. Mereka dapat membantu menyusun pola makan yang lebih terukur dan sesuai kebutuhan pribadi.
Referensi
- Freedman B, Freedman M, Freedman G. (2013). ABO Genotype, “Blood-Type” Diet, and Cardiometabolic Risk Factors in the 1999–2002 Canadian Health Measures Survey. PLOS ONE, 8(1): e84749. doi:10.1371/journal.pone.0084749
- El-Sohemy, A. (2014). Blood type diets lack supporting evidence: a systematic review. American Journal of Clinical Nutrition, 100(2): 476–477.
- Arora, L., et al. (2018). Effects of dietary nightshade plants on inflammation: A review. Journal of Inflammation, 15(4): 1-9.
- Zaro, M. J., Pinto, M. S., et al. (2014). Bioactive compounds and antioxidant activity in eggplant (Solanum melongena L.): influence of cultivar and stage of maturity. Food Chemistry, 163: 93-103.
Jadi, apakah golongan darah O tidak boleh makan terong? Sampai saat ini, belum ada bukti ilmiah tepercaya yang secara khusus melarang terong bagi pemilik golongan darah O. Jika tidak memiliki alergi ataupun intoleransi, Anda dapat mengonsumsi terong dalam batas wajar dan tetap menikmati ragam manfaat nutrisinya. Semuanya kembali pada prinsip dasar gaya hidup sehat dan pola makan seimbang. Semoga bermanfaat!
Baca Juga :