Macam Macam Lisensi Perangkat Lunak (Software) Yang Sering Digunakan

103 views



Bisnis pengembangan perangkat lunak sering kali menggunakan ulang kode yang telah ada, termasuk fungsi, library, potongan kode, framework, dan aplikasi yang sudah lengkap. Faktanya, sebagian besar program berisi kode yang terdiri dari komponen pihak ketiga yang digunakan kembali dalam kode tersebut. Kode perangkat lunak apa pun yang digunakan oleh pihak ketiga atau ditambahkan dengan kode-kode lainnya terikat dari lisensi dan aturan yang telah ada.

Perjanjian yang memberikan akses kepada pengguna ke perangkat lunak dan fitur-fiturnya dikenal dengan sebutan lisensi perangkat lunak. Semua metode untuk memperoleh perangkat lunak memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, tergantung pada jenis lisensi atau pembelian pada produk yang dilakukan. Lisensi perangkat lunak sering kali memberikan batasan pada pengguna untuk menggunakan program. Selain itu, lisensi juga memiliki syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh pengguna baik individu ataupun perusahaan.

Pengembang software akan memberikan produk mereka kepada pengguna perorangan atau perusahaan dengan sebuah imbalan yang tertuang dalam bentuk lisensi software. Lisensi perangkat lunak (software) dapat menjadi strategi yang berguna untuk mendapatkan akses ke sumber daya tak ternilai yang meningkatkan efisiensi perusahaan. Ada beberapa jenis lisensi yang ada saat ini digunakan pada perangkat lunak, yaitu :

Lisensi Public Domain (domain publik)

Jenis lisensi paling terbuka yang dapat dimiliki perangkat lunak adalah lisensi domain publik. Ketika perangkat lunak dilisensikan dalam domain publik, penciptanya tidak mendapatkan kompensasi finansial dan pengguna bebas menggunakannya untuk mengembangkan untuk tujuan pribadi ataupun profesional. Sebagian besar perangkat lunak yang dilisensikan di bawah lisensi domain publik adalah open source, yang berarti bahwa pengguna dapat memodifikasi atau menambah kodenya untuk membuat software baru atau menyesuaikan dengan kebutuhan penggunaannya.

Contoh alat pengeditan grafis open-source adalah Inkscape yang menjadi alternatif coreldraw. Meskipun Inkscape  menawarkan banyak fitur yang ditemukan dalam software grafis profesional, namun pengguna bebas menggunakannya untuk kreasi gambar pribadi dan komersial tanpa harus membayar kepada pengembang.

GNU Lesser General Public License (LPGL)

Free Software Foundation mengeluarkan lisensi perangkat lunak yang dikenal dengan nama GNU Lesser General Public License (LPGL). Sebagai perpanjangan dari GNU General Public License (GPL), LPGL mengizinkan pemrogram untuk menyertakan librari sumber terbuka ke dalam aplikasi mereka tanpa harus mengungkapkan kode sumber yang digunakan untuk membuat komponen-komponen tersebut.

Pengembang perangkat lunak tidak diwajibkan untuk merilis perangkat lunak yang telah diperbarui di bawah lisensi yang sesuai ketika menggunakan LPGL dalam pekerjaan baru, asalkan perangkat lunak yang diperbarui tersebut bukan merupakan turunan dari perangkat lunak asli. Salah satu metode bagi bisnis untuk melindungi program adalah dengan menggunakan lisensi yang lebih ketat yang tidak bertentangan dengan lisensi library LPGL asli, namun tetap melindungi perangkat lunak dari keterhubungan dinamis dengan LPGL.

Sebagai contoh program berlisensi LGPL yaitu 7-Zip yangdapat mengkompres banyak file dan folder menjadi satu berkas yang lebih ringkas. Pengguna bisa membuat arsinya sendiri dan mengakses arsip yang dibuat oleh orang lain dengan menggunakan aplikasi 7-Zip.

Lisensi permisif

Dengan lisensi permisif, pengguna dapat mengubah, mendistribusikan, dan menggunakan perangkat lunak dengan sedikit pembatasan. Meskipun jenis lisensi ini lebih terbatas daripada lisensi domain publik, lisensi ini sebanding dengan persyaratan untuk melindungi kekayaan intelektual. Biasanya lisensi ini mewajibkan pengguna untuk menyimpan data hak cipta perangkat lunak berlisensi dalam distribusinya.

Ketika mengeluarkan perangkat lunak di bawah lisensi permisif, perusahaan memiliki tiga pilihan: mengadopsi salah satu struktur yang banyak digunakan, mendesain sendiri, atau menggabungkan keduanya dengan menggunakan struktur yang banyak digunakan dan memodifikasi persyaratannya dalam batas-batas tertentu.

Sebagai contoh, Apache Software Foundation membuat Lisensi Apache 2.0, sebuah lisensi yang bersifat permisif. Aplikasi yang dikembangkan oleh Apache dapat digunakan, disalin, dan dimodifikasi oleh perorangan dan perusahaan di bawah ketentuan lisensi ini. Pengembangan open source dan tingkat kebebasan yang tinggi diizinkan di bawah Lisensi Apache 2.0; meskipun demikian, pengguna harus mematuhi pedoman tertentu mengenai redistribusi perangkat lunak dan berisiko menghadapi tindakan hukum atas pelanggaran paten.

Lisensi Copyleft (lisensi hak cipta)

Meskipun mirip dengan LGPL, lisensi copyleft merupakan lisensi timbal balik atau lisensi terbatas dengan persyaratan tambahan. Lisensi ini mengizinkan, misalnya, pengguna untuk mengubah dan menggunakan kode kepemilikan selama perangkat lunak yang dihasilkan dirilis di bawah persyaratan lisensi yang sama. Karena kreasi baru ini berfungsi sebagai sumber inspirasi untuk diri mereka sendiri dan sebagai bantuan untuk kreator lain yang juga berbagi di bawah lisensi copyleft, hal ini dapat berkontribusi pada kreasi yang lebih terbuka dan berkembang di masa depan.

Contoh lisensi copyleft adalah audacity. Penyedia perangkat lunak mengizinkan pengguna untuk menduplikasi, menyebarluaskan, mengubah, dan menjual kembali source code Audacity. Namun, pengguna Audacity harus memberikan seluruh kode sumber mereka di bawah GPL untuk mematuhi lisensi copyleft.

Lisensi Kepemilikan

Di antara lisensi perangkat lunak, lisensi kepemilikan adalah yang paling ketat. Lisensi ini biasanya melindungi semua hak pengembang atau penerbit pada saat perangkat lunak dirilis, melarang pengguna mengubah atau mendistribusikan ulang perangkat lunak atau kodenya, dan mengharuskan pengguna menerima perjanjian lisensi pengguna akhir (EULA) sebelum menggunakan perangkat lunak. Dibandingkan dengan jenis lisensi lainnya, lisensi ini paling melindungi kepentingan pengembang.

Contoh perangkat lunak yang memiliki lisensi kepemilikan adalah Microsoft Windows. Lisensi untuk produk Microsoft melarang pengguna untuk menerbitkan benchmark, mendistribusikan perangkat lunak ke banyak pengguna, dan melakukan rekayasa balik. Jika pengguna tidak setuju dengan ketentuan EULA, mereka tidak diizinkan untuk menggunakan produk Microsoft


Baca Juga :

Artikel Komputer

Macam Macam Lisensi Perangkat Lunak (Software) Yang Sering Digunakan

Bisnis pengembangan perangkat lunak sering kali me

dilihat 104 kali

Apakah yang Dimaksud dengan Lisensi CC0

Lisensi CCO bisa diartikan No Rights Reserved, hal

dilihat 69 kali

Apakah yang Dimaksud dengan Lisensi MIT Pada Software

Dengan internet memungkinkan kita untuk dapat meng

dilihat 2707 kali