30 Contoh Judul Penelitian Menggunakan Metode Fenomenologi
28 Jan 2025 | dibaca 10 kali
Berikut adalah contoh artikel yang memuat 30 judul penelitian fenomenologi (diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia) beserta deskripsi singkatnya. Setiap judul menggarisbawahi penggunaan metode fenomenologi dalam memahami pengalaman subjektif partisipan dan bagaimana mereka memaknai fenomena tertentu dalam kehidupan mereka.
1. “Pengalaman Ibu Tunggal dalam Membesarkan Anak di Tokyo: Pendekatan Fenomenologi terhadap Makna Ketangguhan”
Deskripsi Singkat:
Penelitian ini menggali pengalaman ibu tunggal di Tokyo, Jepang, terkait tekanan sosial, finansial, dan emosional yang mereka hadapi. Melalui wawancara mendalam, peneliti menelusuri bagaimana ketangguhan pribadi terbentuk dan diartikulasikan dalam keseharian.
2. “Makna ‘Healing’ Bagi Penyintas Bencana Tsunami di Aceh: Studi Fenomenologis tentang Trauma dan Pemulihan”
Deskripsi Singkat:
Studi ini berfokus pada pengalaman subjektif para penyintas tsunami di Aceh. Dengan metode fenomenologi, peneliti menggali makna “healing” dalam konteks budaya setempat, strategi adaptasi, serta dukungan sosial dan spiritual yang mereka rasakan.
3. “Pengalaman Pekerja Migran di Dubai: Kajian Fenomenologis tentang Kerinduan, Identitas, dan Solidaritas”
Deskripsi Singkat:
Meneliti bagaimana para pekerja migran dari Asia Selatan di Dubai memaknai proses migrasi, kerinduan akan kampung halaman, serta pembentukan identitas di lingkungan yang berbeda budaya. Wawancara mendalam menyoroti peran komunitas informal dalam menumbuhkan solidaritas.
4. “Memaknai Kemandirian Ekonomi dalam Komunitas Petani Kopi di Kolombia: Studi Fenomenologi Perspektif Perempuan”
Deskripsi Singkat:
Penelitian ini menelusuri bagaimana perempuan petani kopi di pedalaman Kolombia memahami dan merasakan kemandirian ekonomi. Pendekatan fenomenologi membantu mengungkapkan persepsi mereka tentang tantangan, kebanggaan, serta nilai-nilai tradisional yang memengaruhi pengambilan keputusan.
5. “Lansia dan Kesepian di Panti Jompo Helsinki: Pendekatan Fenomenologis terhadap Rasa Kehilangan dan Harapan”
Deskripsi Singkat:
Studi di Helsinki, Finlandia, mendalami pengalaman lansia yang tinggal di panti jompo. Lewat wawancara semi-terstruktur, peneliti mengeksplorasi perasaan isolasi, memori masa lalu, serta harapan dan dukungan yang mereka rasakan dalam keseharian.
6. “Penerimaan Diri Perempuan dengan Gangguan Makan di New York: Kajian Fenomenologis tentang Perjuangan Identitas Tubuh”
Deskripsi Singkat:
Penelitian ini menganalisis bagaimana perempuan dengan pengalaman anoreksia atau bulimia di New York memaknai proses pemulihan dan penerimaan diri. Metode fenomenologi menyoroti kompleksitas interaksi antara faktor budaya, media sosial, dan dinamika keluarga.
7. “Menjadi Dalang Wayang Kulit: Studi Fenomenologis tentang Transformasi Spiritual dan Seni Pertunjukan di Jawa”
Deskripsi Singkat:
Studi ini menyelidiki pengalaman dalang wayang kulit dalam proses berlatih, pentas, dan menghadirkan pertunjukan. Dengan wawancara mendalam, peneliti berusaha memahami makna ritual dan transformasi spiritual yang dialami para dalang selama bertahun-tahun menekuni seni ini.
8. “Pengalaman Guru di Daerah Terpencil Papua: Pendekatan Fenomenologis terhadap Dedikasi, Tantangan, dan Harapan”
Deskripsi Singkat:
Penelitian ini berfokus pada guru-guru yang bertugas di wilayah terpencil di Papua. Dengan menggali pengalaman subjektif mereka, peneliti memaparkan makna dedikasi mengajar, tantangan infrastruktur, serta harapan mereka dalam membangun kualitas pendidikan setempat.
9. “Menjalani Hidup sebagai Transgender di Rio de Janeiro: Kajian Fenomenologi tentang Stigma dan Pencarian Jati Diri”
Deskripsi Singkat:
Penelitian ini mengamati bagaimana individu transgender di Rio de Janeiro, Brasil, merasakan dan menyikapi stigma sosial yang mereka hadapi. Pendekatan fenomenologi menyoroti upaya membangun jati diri dan jaringan pendukung di tengah lingkungan perkotaan yang kompleks.
10. “Mencari Sembuh di Balik Tradisi Shamanisme Korea: Studi Fenomenologis tentang Pengalaman Pasien dalam Ritual Penyembuhan”
Deskripsi Singkat:
Studi ini mendalami pengalaman pasien yang mengikuti ritual shamanisme di Korea Selatan untuk memulihkan kesehatan fisik dan mental. Peneliti mengeksplorasi bagaimana mereka memaknai proses ritual, interaksi dengan dukun (shaman), serta efek psikologis yang dirasakan.
11. “Tantangan Mahasiswa Internasional di Paris: Pendekatan Fenomenologis terhadap Adaptasi Budaya dan Rasa Kesendirian”
Deskripsi Singkat:
Penelitian menyoroti pengalaman mahasiswa internasional di Paris, Perancis, dalam menyesuaikan diri dengan kehidupan perkotaan. Melalui wawancara mendalam, peneliti memetakan rasa kesendirian, kendala bahasa, serta strategi adaptasi yang dikembangkan oleh para mahasiswa.
12. “Fenomena Kecemasan Berbicara di Depan Umum pada Karyawan Multinasional di Singapura: Kajian Fenomenologis tentang Self-Efficacy”
Deskripsi Singkat:
Studi ini meneliti bagaimana karyawan dari berbagai latar belakang budaya di Singapura memaknai kecemasan berbicara di depan umum. Dengan wawancara mendalam, terungkap strategi personal dan dukungan organisasi yang memengaruhi rasa percaya diri mereka.
13. “Pengalaman Menjadi Korban Bullying di Sekolah Menengah Kuala Lumpur: Perspektif Fenomenologis pada Rasa Takut dan Kemandirian”
Deskripsi Singkat:
Penelitian ini mengupas pengalaman korban bullying di sekolah menengah Kuala Lumpur, Malaysia. Metode fenomenologi menyoroti perasaan terisolasi, ketakutan yang menetap, serta proses internal yang mendorong remaja untuk membangun ketahanan diri dan mencari bantuan.
14. “Kesepian di Era Digital: Studi Fenomenologis Pengguna Media Sosial di Johannesburg”
Deskripsi Singkat:
Penelitian ini memeriksa bagaimana pengguna media sosial di Johannesburg, Afrika Selatan, memaknai kesepian dan keterhubungan. Wawancara mendalam mengeksplorasi paradoks “selalu terhubung namun tetap merasa sendiri,” serta dampaknya bagi kesehatan mental.
15. “Pengalaman Spiritualitas Dalam Komunitas Sufi di Istanbul: Kajian Fenomenologi tentang Zikir dan Hubungan dengan Ilahi”
Deskripsi Singkat:
Studi fenomenologis ini menganalisis pengalaman anggota tarekat Sufi di Istanbul, Turki, dalam praktik zikir. Peneliti menggali penghayatan spiritual, pemaknaan kebersamaan, dan efek ritus keagamaan terhadap keseimbangan emosional serta identitas keagamaan.
16. “Bertahan Hidup sebagai Pengungsi Suriah di Berlin: Kajian Fenomenologis tentang Trauma dan Mimpi Masa Depan”
Deskripsi Singkat:
Penelitian ini mendalami pengalaman pengungsi Suriah yang menetap di Berlin, Jerman, termasuk memori konflik di tanah air, proses adaptasi, serta harapan masa depan. Metode fenomenologi membantu menyingkap makna trauma dan pencarian stabilitas di negara baru.
17. “Menjadi Seniman Jalanan di Los Angeles: Perspektif Fenomenologis tentang Kebebasan Ekspresi dan Identitas Kreatif”
Deskripsi Singkat:
Penelitian berfokus pada pengalaman seniman jalanan di Los Angeles, Amerika Serikat, dalam memaknai ekspresi artistik dan tantangan legalitas. Wawancara mendalam mengungkapkan bagaimana mereka membangun identitas kreatif dan memperjuangkan ruang publik untuk berkarya.
18. “Fenomena Work-Life Balance pada Perawat di Rumah Sakit Kota Mumbai: Kajian Fenomenologis tentang Stres dan Dedikasi”
Deskripsi Singkat:
Studi ini menyoroti pengalaman perawat di rumah sakit Mumbai, India, terkait tekanan pekerjaan, jam kerja panjang, serta tanggung jawab keluarga. Pendekatan fenomenologi mengungkap cara mereka menyeimbangkan kehidupan pribadi dan profesional di lingkungan padat penduduk.
19. “Makna Kebahagiaan menurut Kaum Remaja di Addis Ababa: Studi Fenomenologis tentang Aspirasi dan Keyakinan”
Deskripsi Singkat:
Penelitian mempelajari remaja di Addis Ababa, Ethiopia, dan bagaimana mereka mendefinisikan kebahagiaan. Dengan wawancara mendalam, peneliti menggali aspirasi pendidikan, nilai agama, serta peran keluarga dan komunitas dalam membentuk pandangan hidup mereka.
20. “Menjalani Karir di Dunia Start-Up Silicon Valley: Pendekatan Fenomenologis terhadap Inovasi dan Tekanan Kompetisi”
Deskripsi Singkat:
Studi ini menyoroti pengalaman para pekerja start-up di Silicon Valley, Amerika Serikat, yang berhadapan dengan tuntutan kreativitas dan tekanan kompetisi pasar. Metode fenomenologi mengeksplorasi makna kegagalan, semangat inovasi, serta pentingnya jaringan profesional.
21. “Kehilangan dan Penerimaan: Studi Fenomenologis tentang Perpisahan Pernikahan dalam Komunitas Ortodoks Yahudi di Yerusalem”
Deskripsi Singkat:
Penelitian ini meneliti pengalaman individu yang bercerai dalam komunitas Ortodoks Yahudi di Yerusalem, Israel. Dengan metode fenomenologi, peneliti mengeksplorasi proses emosional, dinamika sosial, dan pemaknaan religius yang mengiringi perpisahan pernikahan di lingkungan tradisional.
22. “Pengalaman Mahasiswa Difabel di Universitas Modern London: Kajian Fenomenologis tentang Aksesibilitas dan Martabat”
Deskripsi Singkat:
Studi ini menyoroti bagaimana mahasiswa difabel di sebuah universitas di London, Inggris, memaknai aksesibilitas dan perlakuan yang mereka terima. Wawancara mendalam menguak hambatan fisik, sikap masyarakat, serta upaya membangun rasa percaya diri dan martabat.
23. “Bersekolah di Pesantren Modern: Pendekatan Fenomenologis terhadap Makna Keagamaan dan Kemandirian Remaja”
Deskripsi Singkat:
Penelitian ini menggali pengalaman remaja yang bersekolah di pesantren modern di Indonesia. Metode fenomenologi digunakan untuk memahami pemaknaan mereka terhadap pendidikan agama, aturan ketat, dan proses pembentukan kemandirian serta tanggung jawab.
24. “Makna Menjadi Sukarelawan dalam Krisis Pengungsi Rohingya di Bangladesh: Studi Fenomenologi tentang Solidaritas Kemanusiaan”
Deskripsi Singkat:
Penelitian ini menelusuri pengalaman para sukarelawan internasional yang membantu pengungsi Rohingya di perbatasan Bangladesh. Pendekatan fenomenologi mengangkat motivasi, tantangan emosional, dan pemaknaan mendalam terhadap upaya kemanusiaan di tengah situasi darurat.
25. “Pengalaman Karyawan di Kantor Startup Seoul: Kajian Fenomenologis tentang Budaya Kerja Fleksibel dan Stres Teknologi”
Deskripsi Singkat:
Studi ini mengupas pengalaman karyawan startup di Seoul, Korea Selatan, seputar budaya kerja fleksibel dan tekanan teknologi tinggi. Melalui wawancara, peneliti menggambarkan kontradiksi antara kebebasan kerja, inovasi, dan beban tanggung jawab profesional.
26. “Gaya Hidup Minimalis di Kopenhagen: Studi Fenomenologis tentang Nilai Kesederhanaan dan Kepuasan Hidup”
Deskripsi Singkat:
Penelitian ini menyelidiki orang-orang yang memilih gaya hidup minimalis di Kopenhagen, Denmark. Pendekatan fenomenologi memfokuskan pada perasaan kebebasan, keseimbangan, dan refleksi diri yang muncul saat mereka mengurangi kepemilikan materi.
27. “Pengalaman Menjadi Anak Adopsi di Tiongkok: Pendekatan Fenomenologis tentang Identitas, Keluarga, dan Pencarian Asal-Usul”
Deskripsi Singkat:
Studi ini menyoroti kisah remaja yang diadopsi secara domestik di Tiongkok, menggali bagaimana mereka membangun identitas diri dan memaknai “keluarga.” Metode fenomenologi membantu memahami perasaan ingin tahu tentang keluarga kandung dan dinamika emosional yang menyertainya.
28. “Proses Kreatif Penulis Novel di Prancis: Kajian Fenomenologi tentang Inspirasi, Blok Penulis, dan Keintiman Diri”
Deskripsi Singkat:
Penelitian ini mengamati bagaimana novelis di Prancis memaknai proses kreatif mereka. Wawancara mendalam menyoroti pengalaman saat terjebak dalam blok penulis, sumber inspirasi, hingga bagaimana penulisan menjadi sarana refleksi personal.
29. “Menghadapi Kehilangan Hewan Peliharaan di Melbourne: Studi Fenomenologis tentang Duka dan Keterikatan Emosional”
Deskripsi Singkat:
Penelitian ini mendalami pengalaman pemilik hewan peliharaan di Melbourne, Australia, yang kehilangan hewan kesayangan mereka. Metode fenomenologi mengungkap kedalaman kesedihan, proses berduka, serta peran komunitas dalam menyokong pemulihan emosional.
30. “Fenomena Daur Ulang Sampah pada Keluarga Perkotaan di Jakarta: Pendekatan Fenomenologis terhadap Kesadaran Ekologis”
Deskripsi Singkat:
Studi ini meneliti bagaimana keluarga-keluarga di Jakarta memaknai perilaku daur ulang sampah. Dengan wawancara mendalam, peneliti mengungkap motivasi personal, tantangan logistik, serta persepsi mereka tentang tanggung jawab ekologis dan masa depan lingkungan.
Ketiga puluh judul di atas menunjukkan bagaimana metode fenomenologi memberikan kerangka untuk memahami pengalaman subjektif manusia dalam berbagai konteks budaya, sosial, dan personal. Dengan menggali makna mendalam yang melekat pada peristiwa atau keadaan tertentu, peneliti dapat mengungkap bagaimana individu memaknai dunia di sekitar mereka, menghadapi tantangan, dan membangun identitas. Metode fenomenologi menekankan empati, kehadiran peneliti, dan keterbukaan terhadap perspektif partisipan, sehingga temuan akhirnya tidak hanya memperkaya pengetahuan ilmiah tetapi juga memberikan wawasan yang lebih luas tentang keberagaman pengalaman hidup manusia.
Baca Juga :
Artikel Penelitian
Perbedaan Metode Penelitian Fenomenologi dan Grounded Theory
Metode penelitian kualitatif semakin diminati
dilihat 61 kali
Perbedaan Metode Penelitian Etnografi dan Grounded Theory
Dalam dunia penelitian kualitatif, dua metode
dilihat 24 kali
Pengertian dan Kegunaan Metode Penelitian Fenomenologi
Metode penelitian fenomenologi adalah salah sa
dilihat 27 kali
30 Contoh Judul Penelitian Menggunakan Metode Grounded Theory
Berikut adalah contoh artikel yang memuat 30 j
dilihat 11 kali
Perbedaan Metode Penelitian Etnografi dan Fenomenologi
Dalam ranah penelitian kualitatif, dua metode
dilihat 20 kali