30 Contoh Judul Penelitian Menggunakan Metode Grounded Theory
28 Jan 2025 | dibaca 10 kali
Berikut adalah contoh artikel yang memuat 30 judul penelitian menggunakan metode Grounded Theory (diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia) beserta deskripsi singkatnya. Setiap judul memperlihatkan bagaimana Grounded Theory berperan dalam menghasilkan konsep atau teori yang berangkat langsung dari data lapangan. Dengan pendekatan induktif, peneliti berupaya membangun pemahaman baru mengenai fenomena sosial atau perilaku manusia di berbagai konteks dan negara.
1. “Membangun Model Adaptasi Guru di Sekolah Digital Jakarta: Pendekatan Grounded Theory”
Deskripsi Singkat:
Penelitian ini menggali bagaimana guru di sekolah-sekolah yang mulai menerapkan teknologi digital membentuk strategi adaptasi mereka. Wawancara dan observasi mendalam digunakan untuk membangun kerangka teoretis mengenai faktor-faktor yang memengaruhi kesiapan teknologi guru, mulai dari dukungan kebijakan, pelatihan, hingga motivasi pribadi.
2. “Proses Keputusan Pembelian Produk Lokal di Pedesaan Thailand: Kajian Grounded Theory”
Deskripsi Singkat:
Studi ini meneliti bagaimana masyarakat pedesaan Thailand memutuskan membeli produk lokal. Dengan menganalisis data dari wawancara, peneliti membangun teori tentang persepsi kualitas, pengaruh sosial, serta peran pemerintah dan lembaga mikro-keuangan yang mendorong konsumsi produk lokal.
3. “Mencari Makna Kebersamaan Karyawan di Perusahaan Rintisan (Startup) Berlin: Pendekatan Grounded Theory”
Deskripsi Singkat:
Penelitian di Berlin, Jerman, ini berfokus pada bagaimana karyawan startup memaknai konsep “kebersamaan” dalam tim. Melalui constant comparative method, peneliti menyoroti faktor kepemimpinan, visi bersama, dan pengalaman kegagalan yang memperkuat solidaritas di lingkungan kerja dinamis.
4. “Model Penerimaan Keluarga atas Penyintas Kecanduan Narkoba di Mexico City: Studi Grounded Theory”
Deskripsi Singkat:
Studi di Mexico City menelusuri proses keluarga menerima anggota yang pulih dari kecanduan narkoba. Teori yang terbangun menjelaskan tahap-tahap penerimaan, mulai dari penyangkalan, stigma internal, hingga negosiasi ulang peran dalam keluarga dan dukungan jangka panjang.
5. “Pengembangan Teori Pemulihan Trauma Pasca-Bencana Topan di Filipina: Pendekatan Grounded Theory”
Deskripsi Singkat:
Penelitian ini dilakukan di wilayah Filipina yang terdampak topan. Dari hasil wawancara dan observasi, peneliti merumuskan teori tentang proses pemulihan trauma kolektif, menyoroti peran adat lokal, kepemimpinan komunitas, serta bantuan kemanusiaan internasional.
6. “Membangun Kerangka Teori Kesiapan Mahasiswa Difabel di Universitas Hanoi: Studi Grounded Theory”
Deskripsi Singkat:
Studi ini mengungkap faktor-faktor yang memengaruhi kesiapan akademik dan sosial mahasiswa difabel di Universitas Hanoi, Vietnam. Dengan metode Grounded Theory, peneliti memetakan proses penyesuaian, dukungan keluarga, lingkungan kampus, serta kendala infrastruktur.
7. “Teori Partisipasi Perempuan dalam Pertanian Organik di Uganda: Pendekatan Grounded Theory”
Deskripsi Singkat:
Penelitian di Uganda ini menyelidiki peran perempuan dalam pertanian organik. Data lapangan menunjukkan tahapan adaptasi teknologi, negosiasi peran gender, dan aliansi dengan LSM lokal sebagai kunci partisipasi berkelanjutan. Hasilnya adalah model teoretis tentang pemberdayaan melalui pertanian organik.
8. “Mengembangkan Model Pengasuhan Anak di Komunitas Muslim Swedia: Kajian Grounded Theory”
Deskripsi Singkat:
Studi ini menjelaskan cara keluarga Muslim di Swedia menyesuaikan praktik pengasuhan anak dengan budaya lokal. Melalui wawancara mendalam, peneliti menyusun teori tentang manajemen identitas, nilai religius, dan pengaruh kebijakan negara terhadap praktik pengasuhan anak.
9. “Proses Transformasi Identitas Ekspatriat di Dubai: Grounded Theory tentang Adaptasi Lintas Budaya”
Deskripsi Singkat:
Penelitian memetakan bagaimana para ekspatriat di Dubai menyesuaikan diri dengan lingkungan multikultural. Menggunakan Grounded Theory, peneliti merancang model transformasi identitas yang melibatkan tahapan kejutan budaya, integrasi, pembentukan jaringan sosial, hingga reorientasi diri.
10. “Membangun Teori Pilihan Kontrasepsi di Pedalaman Senegal: Pendekatan Grounded Theory”
Deskripsi Singkat:
Studi ini berusaha memahami dinamika pengambilan keputusan terkait kontrasepsi di komunitas pedesaan Senegal. Wawancara dengan perempuan, petugas kesehatan, dan tokoh adat melahirkan model teoritis tentang pengaruh norma sosial, akses informasi, dan kepercayaan religius.
11. “Teori Respons Konsumen terhadap Tren Mode Cepat (Fast Fashion) di Seoul: Kajian Grounded Theory”
Deskripsi Singkat:
Penelitian di Seoul, Korea Selatan, memetakan pola perilaku konsumen dalam fast fashion. Melalui analisis terbuka dan selektif, peneliti mengembangkan teori mengenai faktor gengsi sosial, tekanan penampilan, serta kesadaran lingkungan yang memengaruhi keputusan beli.
12. “Model Kerja Kolaboratif antara Dokter dan Dukun Tradisional di Amazon Brasil: Pendekatan Grounded Theory”
Deskripsi Singkat:
Studi ini menyelidiki praktik medis kolaboratif antara dokter modern dan dukun tradisional di wilayah Amazon. Data kualitatif menghasilkan teori tentang proses membangun kepercayaan, pengenalan batasan keilmuan, serta negosiasi ritual dan prosedur medis.
13. “Mengkonseptualisasikan Peran Media Sosial dalam Gerakan Sosial di Hong Kong: Studi Grounded Theory”
Deskripsi Singkat:
Penelitian ini membangun model teoretis tentang bagaimana aktivis di Hong Kong menggunakan media sosial untuk menggerakkan massa. Analisis data mengungkap tahapan mobilisasi daring, validasi informasi, dan pembentukan identitas kolektif.
14. “Konstruksi Teori Keterlibatan Pria dalam Program Kesehatan Ibu di Afghanistan: Pendekatan Grounded Theory”
Deskripsi Singkat:
Studi di wilayah pedesaan Afghanistan ini meneliti bagaimana pria dapat terlibat dalam program kesehatan ibu. Dengan Grounded Theory, peneliti menyusun model yang menyoroti pengaruh nilai patriarkal, otoritas agama, dan pentingnya edukasi kesehatan berbasis komunitas.
15. “Teori Evolusi Budaya Organisasi di Perguruan Tinggi Mesir: Kajian Grounded Theory”
Deskripsi Singkat:
Penelitian ini menelusuri perubahan budaya organisasi di sebuah perguruan tinggi di Mesir setelah reformasi pendidikan. Melalui wawancara dengan staf dan dosen, peneliti mengidentifikasi tahapan resistensi, penguatan nilai baru, serta penyesuaian struktural yang membentuk teori evolusi budaya institusi.
16. “Membangun Model Keberlanjutan Bisnis Kecil Kuliner di Lagos: Studi Grounded Theory”
Deskripsi Singkat:
Penelitian di Lagos, Nigeria, menyoroti tantangan bisnis kuliner kecil. Data kualitatif menghasilkan kerangka teoretis tentang kombinasi inovasi menu, relasi pelanggan, manajemen modal, dan dukungan komunitas sebagai kunci keberlanjutan usaha.
17. “Proses Negosiasi Hak-Hak Disabilitas di Kanagawa, Jepang: Kajian Grounded Theory”
Deskripsi Singkat:
Penelitian ini memetakan dinamika antara pemerintah, keluarga, dan individu penyandang disabilitas di Prefektur Kanagawa. Melalui proses pengkodean, peneliti membangun teori tentang tahapan negosiasi hak, peran organisasi difabel, serta pengaruh tekanan budaya kolektif terhadap penerimaan sosial.
18. “Menciptakan Model Pendekatan Konseling Trauma untuk Pengungsi di Jerman: Pendekatan Grounded Theory”
Deskripsi Singkat:
Studi ini menelusuri kebutuhan konseling trauma bagi pengungsi di Jerman. Wawancara dengan psikolog, pekerja sosial, dan pengungsi sendiri memunculkan teori tentang pentingnya pemahaman lintas budaya, dukungan bahasa, serta pendekatan jangka panjang dalam pemulihan.
19. “Teori Motivasi Remaja dalam Program Sukarelawan Lingkungan di Kanada: Kajian Grounded Theory”
Deskripsi Singkat:
Penelitian ini mengeksplorasi motivasi remaja yang bergabung dalam program sukarelawan lingkungan di Kanada. Analisis Grounded Theory mengungkap faktor pribadi (kecintaan pada alam), pengaruh teman sebaya, dan dorongan akademik, yang terjalin dalam proses partisipasi berkelanjutan.
20. “Proses Inklusi Sosial Lansia di Kota Cape Town: Model Grounded Theory tentang Komunitas Pendukung”
Deskripsi Singkat:
Penelitian ini mendalami bagaimana lansia di Cape Town, Afrika Selatan, terlibat dalam kehidupan sosial melalui komunitas pendukung. Hasilnya adalah teori yang menggambarkan berbagai tahapan keterhubungan, mulai dari keengganan awal hingga keterlibatan aktif dalam kelompok.
21. “Membangun Konsep Pendidikan Multibahasa di Sekolah Pribumi Australia: Studi Grounded Theory”
Deskripsi Singkat:
Studi ini menggali bagaimana sekolah di komunitas Aborigin Australia mengintegrasikan bahasa lokal dalam kurikulum. Peneliti menemukan pola dukungan guru, pemangku adat, dan pemerintah, yang membentuk teori integrasi budaya dan bahasa secara berkelanjutan.
22. “Teori Pembentukan Identitas Online Influencer di Buenos Aires: Pendekatan Grounded Theory”
Deskripsi Singkat:
Penelitian ini menyoroti bagaimana influencer media sosial di Buenos Aires, Argentina, membentuk identitas daring. Wawancara mendalam mengungkap tahapan pembentukan persona, strategi konten, serta dampak umpan balik pengikut (followers) terhadap pengembangan diri.
23. “Menjelaskan Dinamika Komunitas Veganis di Paris: Studi Grounded Theory”
Deskripsi Singkat:
Penelitian di Paris, Prancis, ini mengkaji bagaimana komunitas veganis berinteraksi dan mengkampanyekan gaya hidup vegan. Hasil Grounded Theory menyoroti proses penyadaran etis, dukungan antarkomunitas, serta tantangan menghadapi stereotip sosial dan kebijakan pemerintah.
24. “Pengembangan Teori Peran Pastor dalam Konflik Etnis di Rwanda: Kajian Grounded Theory”
Deskripsi Singkat:
Studi ini meneliti peran pastor gereja dalam proses rekonsiliasi pascakonflik etnis di Rwanda. Melalui analisis data, peneliti membangun teori tentang mediasi berbasis keagamaan, pendampingan emosional, dan wibawa moral yang membantu pemulihan sosial.
25. “Model Membangun Kepercayaan terhadap Teknologi Keuangan (Fintech) di India: Pendekatan Grounded Theory”
Deskripsi Singkat:
Penelitian ini mengeksplorasi bagaimana pengguna di India memutuskan untuk mempercayai layanan fintech. Dari wawancara dengan nasabah dan penyedia layanan, peneliti merumuskan teori tentang peran edukasi, literasi keuangan, serta regulasi pemerintah.
26. “Teori Dinamika Budaya Kerja di Perusahaan E-Commerce Tiongkok: Studi Grounded Theory”
Deskripsi Singkat:
Penelitian di perusahaan e-commerce besar di Tiongkok ini memetakan perubahan budaya kerja yang dipicu pertumbuhan pesat bisnis. Wawancara dan diskusi kelompok mengungkap proses adaptasi karyawan, tuntutan inovasi, serta strategi mempertahankan loyalitas pekerja.
27. “Membangun Kerangka Gaya Hidup Sadar Kesehatan di Masyarakat Urban Kenya: Pendekatan Grounded Theory”
Deskripsi Singkat:
Studi ini meneliti bagaimana masyarakat urban di Nairobi, Kenya, mengembangkan gaya hidup sehat di tengah tantangan gizi dan mobilitas tinggi. Pendekatan Grounded Theory menyoroti faktor personal (motivasi), sosial (dukungan keluarga), dan struktural (akses fasilitas olahraga) yang saling memengaruhi.
28. “Menjelaskan Proses Penyelesaian Konflik Lingkungan antara Nelayan dan Industri di Norwegia: Studi Grounded Theory”
Deskripsi Singkat:
Penelitian ini mendalami bagaimana konflik antara komunitas nelayan lokal dan industri perikanan skala besar diselesaikan di Norwegia. Melalui Grounded Theory, peneliti menyusun teori tentang pentingnya regulasi ketat, transparansi data, serta dialog berkelanjutan di antara pemangku kepentingan.
29. “Model Peran Kecerdasan Emosional dalam Kepemimpinan Sekolah di Chile: Kajian Grounded Theory”
Deskripsi Singkat:
Penelitian ini menganalisis bagaimana kepala sekolah di Chile memanfaatkan kecerdasan emosional dalam memimpin. Hasilnya adalah teori yang menjelaskan tahapan membangun empati, mendelegasikan tanggung jawab, hingga menjaga semangat guru dan siswa.
30. “Pengembangan Teori Loyalitas Penggemar Musik Indie di Yogyakarta: Pendekatan Grounded Theory”
Deskripsi Singkat:
Studi ini menyoroti bagaimana penggemar musik indie di Yogyakarta membentuk loyalitas mereka. Dengan wawancara mendalam dan analisis terbuka, peneliti mengembangkan model tentang keterikatan emosional, nilai komunitas, serta peran media sosial dalam mempopulerkan band indie.
Ketiga puluh judul di atas mempraktikkan bagaimana metode Grounded Theory digunakan untuk membangun teori dari data empiris secara induktif di berbagai konteks sosial dan budaya. Dengan tahapan pengumpulan data, open coding, axial coding, hingga selective coding, peneliti dapat menemukan konsep-konsep kunci dan membangun kerangka teoretis yang membantu menjelaskan fenomena secara lebih komprehensif. Metode ini tidak hanya mendekatkan peneliti pada realitas lapangan, tetapi juga memungkinkan munculnya teori-teori baru yang relevan dan kontekstual.
Baca Juga :
Artikel Penelitian
Pengertian dan Kegunaan Metode Penelitian Grounded Theory
Grounded theory atau teori grounded merupakan meto
dilihat 5644 kali
Perbedaan Metode Penelitian Fenomenologi dan Grounded Theory
Metode penelitian kualitatif semakin diminati
dilihat 59 kali
Perbedaan Metode Penelitian Etnografi dan Fenomenologi
Dalam ranah penelitian kualitatif, dua metode
dilihat 18 kali
Pengertian dan Kegunaan Metode Penelitian Fenomenologi
Metode penelitian fenomenologi adalah salah sa
dilihat 25 kali
Pengertian dan Kegunaan Metode Penelitian Etnografi
Secara harfiah Etnografi berasal dari bahasa Yunan
dilihat 1198 kali