Simulasi Soal Olimpiade Fisika SMA Standar IPhO : 2025 (2)

Bagian Soal

Soal 1: Pendulum dalam Kerangka Rotasi

Sebuah kabin berbentuk silinder berotasi dengan kecepatan sudut konstan ω. Di dalam kabin tersebut, digantung sebuah bandul sederhana dengan panjang L pada atap kabin. Asumsi sumbu rotasi kabin berimpit dengan sumbu vertikal.

Ketika kabin berotasi, bandul membentuk sudut θ tertentu terhadap garis vertikal diam (diamati oleh pengamat di luar). Anggap massa bandul adalah m, tali massanya diabaikan, dan gravitasi bernilai g.

(a) Tentukan sudut θ yang dibentuk bandul pada keadaan tunak (steady state) sebagai fungsi dari ω, L, dan g.
(b) Tentukan pula tegangan tali pada keadaan tersebut.
(c) Bagaimana jika kecepatan sudut ω diperbesar secara perlahan? Jelaskan kualitatif bagaimana perubahan sudut θ dan tegangan tali.

Lihat Pembahasan
Soal 2: Siklus Termodinamika Gas Ideal

Suatu silinder dengan penutup (piston) yang bebas bergerak berisi 1 mol gas ideal monoatomik. Gas mengalami siklus ABCDA yang terdiri atas:

  1. Proses AB: Isobarik (tekanan konstan) dari suhu TA ke TB.
  2. Proses BC: Isokorik (volume konstan) dari suhu TB ke TC.
  3. Proses CD: Isotermal (suhu konstan TC) sampai kembali pada tekanan awal PA.
  4. Proses DA: Adiabatik kembali ke keadaan semula (suhu TA, tekanan PA).

(a) Hitung kerja (W) yang dilakukan gas pada proses AB dan CD. Tunjukkan pula tanda positif/negatif.
(b) Tentukan kalor (Q) yang diserap atau dilepas gas pada setiap proses.
(c) Buktikan bahwa keseluruhan siklus ABCDA memiliki perubahan energi dalam ΔU = 0.
(d) Jika TA < TB < TC, tentukan efisiensi siklus yang terbentuk.

Lihat Pembahasan
Soal 3: Medan Magnet Berubah dan GGL Induksi

Sebuah cincin logam dengan jari-jari R dan hambatan total Rc (bukan induktansi, melainkan resistans) diletakkan di dalam medan magnet yang homogen. Medan magnet berubah terhadap waktu sesuai persamaan

\[ B(t) = B_0 + kt, \]
dengan B0 dan k adalah konstanta.

(a) Tentukan besar arus induksi yang mengalir pada cincin sebagai fungsi waktu I(t).
(b) Tentukan arah arus induksi tersebut (sesuaikan dengan hukum Lenz).
(c) Jika ditambahkan induktansi L pada rangkaian cincin, bagaimana perubahan arus I(t)? Berikan deskripsi kualitatif sebelum dan sesudah mencapai keadaan tunak.

Abaikan efek-efek induksi diri cincin selain L yang sengaja ditambahkan, dan anggap ketebalan cincin sangat kecil sehingga fluks magnetik bisa dianggap seragam di seluruh luas cincin.

Lihat Pembahasan
Soal 4: Penentuan Percepatan Gravitasi (Eksperimen)

Anda diminta menentukan nilai percepatan gravitasi g secara akurat menggunakan ayunan fisis. Ayunan fisis berbentuk batang homogen bermassa M dan panjang L. Titik sumbu ayun terletak di salah satu ujung batang.

Langkah-langkah pengukuran yang disarankan:

  • Ukur massa dan panjang batang dengan neraca massa dan mistar.
  • Pasang batang pada titik sumbu dan catat periode ayunan T untuk sudut simpangan kecil.
  • Ulangi pengukuran periode untuk beberapa kali dan ambil nilai rata-rata.

Dari teori ayunan fisis, periode T untuk sudut kecil dapat didekati oleh \[ T = 2\pi \sqrt{\frac{I_{\text{sumbu}}}{Mgh}}, \] di mana Isumbu adalah momen inersia batang terhadap sumbu ayun, dan h adalah jarak dari sumbu ayun ke pusat massa batang. Untuk batang homogen yang berayun pada salah satu ujungnya, \[ I_{\text{sumbu}} = \frac{1}{3}ML^2, \quad h = \frac{L}{2}. \]

(a) Susun rancangan percobaan untuk memperoleh g beserta estimasi ketidakpastiannya.
(b) Tunjukkan cara analisis data yang tepat (termasuk cara menghitung nilai rata-rata dan simpangan baku).
(c) Bagaimana pengaruh penggunaan simpangan sudut ayunan yang lebih besar dari 10° terhadap akurasi hasil?

Skema Ayunan Fisis Lihat Pembahasan
Soal 5: Pengukuran Koefisien Viskositas (Eksperimen)

Anda ingin mengukur koefisien viskositas η suatu cairan menggunakan metode bola jatuh (falling ball method). Bola logam kecil dijatuhkan di dalam tabung berisi cairan. Dengan mengukur kecepatan terminal v bola, massa jenis bola ρb, dan massa jenis cairan ρc, Anda dapat menghitung η dengan persamaan Stokes (asumsi aliran laminer): \[ \eta = \frac{2}{9} \left( \frac{r^2 g (\rho_b - \rho_c)}{v} \right), \] di mana r adalah jari-jari bola.

(a) Rancang percobaan untuk memperoleh η beserta ketidakpastian pengukurannya.
(b) Jika suhu cairan meningkat, apa yang terjadi dengan nilai η? Jelaskan fenomena fisik di baliknya.
(c) Bagaimana pengaruh bentuk bola yang tidak sempurna (mungkin sedikit oval) terhadap hasil percobaan?

Skema Bola Jatuh Lihat Pembahasan

Bagian Pembahasan

Pembahasan Soal 1: Pendulum dalam Kerangka Rotasi

(a) Untuk menentukan sudut θ pada keadaan tunak, pertimbangkan gaya yang bekerja dalam kerangka berotasi. Dalam kerangka berotasi dengan kecepatan sudut ω, terdapat gaya sentrifugal sebesar \[ F_{\text{sent}} = m \omega^2 r, \] di mana r adalah jarak bandul dari sumbu rotasi. Jika tali membentuk sudut θ terhadap vertikal, maka r = L \sin θ. Gaya beratnya mg tetap vertikal ke bawah.

Keseimbangan gaya komponen radial dan vertikal menghasilkan dua persamaan: \[ T \sin \theta = m \omega^2 L \sin \theta, \] \[ T \cos \theta = mg. \] Dari sini, jika θ ≠ 0, pembagi sin θ tidak nol, kita dapatkan: \[ \tan \theta = \frac{\omega^2 L}{g} \quad \Longrightarrow \quad \theta = \arctan\left(\frac{\omega^2 L}{g}\right). \]

(b) Tegangan tali T dapat dihitung dari \[ T \cos \theta = mg \quad \Longrightarrow \quad T = \frac{mg}{\cos \theta}. \] Substitusikan \(\theta = \arctan\left(\frac{\omega^2 L}{g}\right)\) untuk mendapat nilai numerik.

(c) Jika ω diperbesar perlahan, maka θ akan bertambah (semakin miring) karena term \(\omega^2 L\) dalam \(\tan \theta\) bertambah. Tegangan tali T juga akan meningkat karena T bergantung pada 1/ cos θ yang semakin besar.

Kembali ke Soal 1
Pembahasan Soal 2: Siklus Termodinamika Gas Ideal

Gunakan sifat-sifat gas ideal dan rumus umum:

  • Q = n C ΔT (tergantung proses),
  • W = ∫ P dV,
  • ΔU = n CV ΔT untuk gas monoatomik, CV = 3/2 R.

(a) Proses AB (Isobarik):
\[ W_{AB} = P \Delta V = n R (T_B - T_A). \] Tanda kerja positif jika gas mengembang (TB > TA).

Proses CD (Isotermal):
\[ W_{CD} = n R T_C \ln\frac{V_C}{V_D}. \] Karena proses isotermal pada suhu TC.

(b) Proses AB (Isobarik):
\[ Q_{AB} = n C_P (T_B - T_A), \quad C_P = C_V + R = \tfrac{5}{2}R \text{ (untuk gas monoatomik).} \]
Proses BC (Isokorik):
\[ Q_{BC} = n C_V (T_C - T_B). \]
Proses CD (Isotermal):
\[ Q_{CD} = W_{CD} = n R T_C \ln\frac{V_C}{V_D}. \]
Proses DA (Adiabatik):
\[ Q_{DA} = 0. \]

(c) Perubahan energi dalam total dalam satu siklus adalah nol (karena kondisi akhir sama dengan awal). Secara matematis, \[ \sum \Delta U = 0. \]

(d) Untuk efisiensi, gunakan \[ \eta = \frac{W_{\text{net}}}{Q_{\text{in}}}. \] Di sini, Qin biasanya adalah kalor masuk pada proses isobarik AB dan isokorik BC (jika TB < TC). Rumus detail efisiensi bergantung pada nilai Q dan W yang diperoleh secara keseluruhan, tetapi prinsip dasarnya adalah \(\Delta U\) total = 0, sehingga \[ W_{\text{net}} = Q_{\text{net}}. \]

Kembali ke Soal 2
Pembahasan Soal 3: Medan Magnet Berubah dan GGL Induksi

(a) Fluks magnetik melalui cincin: \[ \Phi(t) = B(t) \cdot \pi R^2 = \left(B_0 + kt\right) \pi R^2. \] GGL induksi \[ \mathcal{E}(t) = - \frac{d\Phi}{dt} = - \pi R^2 \frac{d}{dt}\bigl(B_0 + kt\bigr) = - \pi R^2 \, k. \] Arus induksi \[ I(t) = \frac{\mathcal{E}(t)}{R_c} = - \frac{\pi R^2 k}{R_c}. \] Tandanya negatif menunjukkan arah arus melawan peningkatan fluks (sesuai Hukum Lenz).

(b) Arah arus induksi ditentukan oleh Hukum Lenz: jika B(t) bertambah terhadap waktu (k > 0), arus akan sedemikian rupa menolak peningkatan medan (menciptakan medan yang berlawanan). Jika k < 0, arus membalik arah.

(c) Jika ditambahkan induktansi L, maka kita tidak bisa langsung menggunakan V = IR saja karena ada V_L = L \frac{dI}{dt}. Pada awal perubahan medan, arus tidak langsung mencapai nilai tunak karena pertumbuhan arus tertahan induktansi. Setelah waktu cukup lama (keadaan tunak), laju perubahan fluks konstan, arus mendekati nilai hampir sama dengan kasus tanpa L, tetapi dengan transien yang lebih panjang.

Kembali ke Soal 3
Pembahasan Soal 4: Penentuan Percepatan Gravitasi (Eksperimen)

(a) Dengan teori ayunan fisis untuk batang homogen: \[ I_{\text{sumbu}} = \frac{1}{3} M L^2, \quad h = \frac{L}{2}. \] Maka \[ T = 2\pi \sqrt{\frac{I_{\text{sumbu}}}{Mgh}} = 2\pi \sqrt{\frac{\tfrac{1}{3} M L^2}{M g \tfrac{L}{2}}} = 2\pi \sqrt{\frac{2L}{3g}}. \] Dari persamaan tersebut, kita peroleh \[ g = \frac{2L}{3} \left(\frac{2\pi}{T}\right)^2. \] Rancang pengukuran:

  • Ukur L dengan ketelitian tertentu (mistar, jangka sorong, dll.).
  • Ukur T untuk beberapa ayunan, ambil rata-rata, dan hitung simpangan baku.
  • Masukkan hasil tersebut ke rumus untuk menghitung g dan propagasi kesalahan (dari L dan T).

(b) Analisis data:

  • Ambil data periode beberapa kali: T1, T2, ….
  • Hitung rata-rata \(\bar{T}\) dan simpangan baku \(\sigma_T\).
  • Propagasi ketidakpastian: \[ g = f(L,T) \quad \Rightarrow \quad \sigma_g^2 = \left(\frac{\partial f}{\partial L}\sigma_L\right)^2 + \left(\frac{\partial f}{\partial T}\sigma_T\right)^2. \]

(c) Jika sudut ayunan terlalu besar (misalnya > 10°), pendekatan small angle tidak lagi akurat. Periode menjadi sedikit lebih besar dari nilai ideal. Hal ini bisa menyebabkan kesalahan sistematis dalam perhitungan g.

Kembali ke Soal 4
Pembahasan Soal 5: Pengukuran Koefisien Viskositas (Eksperimen)

(a) Rancang percobaan:

  • Gunakan bola logam kecil dengan jari-jari r terukur.
  • Ukur massa jenis bola ρb (atau gunakan data tabel bahan) dan massa jenis cairan ρc.
  • Jatuhkan bola secara perlahan ke dalam tabung tinggi berisi cairan.
  • Amati saat bola mencapai kecepatan terminal (biasanya diukur ketinggian tertentu di mana kecepatannya stabil).
  • Ukur waktu tempuh bola pada jarak tertentu untuk mendapatkan v (kecepatan terminal).
  • Gunakan \(\displaystyle \eta = \frac{2}{9} \frac{r^2 g(\rho_b - \rho_c)}{v}\).
  • Analisis ketidakpastian dari ketelitian pengukuran r, v, ρb, dan ρc.

(b) Jika suhu cairan meningkat, viskositas umumnya turun (cairan menjadi "lebih encer"). Energi termal yang lebih tinggi membuat molekul cairan lebih bebas bergerak, menurunkan tahanan gesek terhadap benda yang bergerak.

(c) Jika bola tidak sepenuhnya berbentuk bola sempurna (sedikit oval), maka persamaan Stokes (\(6 \pi \eta r v\) untuk gaya hambat) tidak lagi tepat. Hal ini dapat menimbulkan kesalahan sistematis: nilai η yang diukur mungkin meleset dari nilai sebenarnya. Perlu mempertimbangkan koefisien koreksi bentuk atau memastikan bola benar-benar sferis.

Kembali ke Soal 5

Baca Juga :