Simulasi Soal Olimpiade Fisika SMA Standar IPhO : 2025 (3)

Berikut adalah kumpulan soal fisika tingkat lanjut dengan tingkat kesulitan setara International Physics Olympiad (IPhO). Setiap soal disertai pembahasan yang terpisah. Silakan gunakan Daftar Isi di bawah untuk menavigasi soal dan pembahasan.

Soal 1: Pendulum Fisis dengan Tabung Berotasi

Diberikan sebuah pendulum fisis berupa batang homogen panjang $L$, berporos di salah satu ujungnya (titik $O$). Pada ujung lain (titik $A$), batang ini terhubung dengan sebuah tabung silinder berjari-jari $R$ yang dapat berotasi bebas di sekitar sumbu horizontal yang melalui pusatnya.

Skema sederhana (tidak sepenuhnya sesuai skala):

O (poros) A L Tabung

Anggap batang bermassa $m$ dan tabung bermassa $M$. Saat sistem berayun kecil, tabung silinder dapat berputar bebas tanpa gesekan di sumbunya. Asumsikan pusat tabung sejajar dengan titik poros $O$ (sehingga batang mendatar saat sudut simpang nol).

  1. Tentukan momen inersia total sistem terhadap poros $O$ ketika tabung tidak mengalami slip (berputar bersama batang) untuk sudut deviasi kecil.
  2. Tulis persamaan gerak untuk osilasi sudut kecil dan tentukan periode osilasinya.
  3. Diskusikan bagaimana periode berubah jika massa tabung $M$ sangat besar dibanding massa batang $m$.
Lihat pembahasan

Soal 2: Gelombang Berdiri pada Pipa dengan Penampang Bervariasi

Sebuah pipa panjang $L$ memiliki penampang berbentuk silinder dengan diameter yang perlahan-lahan berubah dari ujung kiri ke ujung kanan. Ujung kiri pipa tertutup rapat, sedangkan ujung kanan pipa terbuka. Pipa diisi dengan udara dan kita mempelajari pola gelombang akustik berdiri pada pipa tersebut.

Anggap kecepatan suara di udara konstan ($v$), dan perubahan luas penampang mempengaruhi impedansi akustik lokal namun tidak mengubah laju rambat suara secara signifikan. Diberikan bahwa pada bagian pipa yang lebih sempit, amplitude kecepatan partikel udara akan meningkat.

  1. Tunjukkan secara kualitatif bagaimana tekanan dan kecepatan udara bervariasi di sepanjang pipa untuk mode fundamental (moda pertama) gelombang berdiri.
  2. Jika persamaan gelombang bunyi di dalam pipa tertutup-terbuka untuk penampang seragam adalah $$k \cdot L = \frac{\pi}{2}$$ pada mode fundamental, tunjukkan bagaimana efek penyempitan atau pelebaran penampang akan memodifikasi frekuensi resonansi.
  3. Berikan argumen apakah frekuensi resonansi akan lebih tinggi atau lebih rendah dibanding pipa dengan penampang seragam, dan jelaskan faktor fisika utamanya.
Lihat pembahasan

Soal 3: Induksi Magnet pada Medan Tak Seragam

Sebuah rangkaian berbentuk cincin (loop) lingkaran dengan jari-jari $R$ diletakkan pada bidang horizontal. Di atasnya terdapat sumber medan magnet yang menghasilkan fluks magnet tak seragam, sehingga kerapatan fluks magnet $\mathbf{B}(r)$ bervariasi terhadap jarak dari pusat medan.

Medan magnet hanya signifikan dalam daerah dengan radius tertentu, dan di luar itu medan praktis nol. Anggap loop diletakkan sehingga sebagian dari daerah loop masuk ke area yang bermedan kuat, dan sebagian lainnya berada di luar area bermedan (mendekati nol).

  1. Jika loop ini diputar secara perlahan dengan laju sudut konstan $\omega$ di bidang horizontal, tuliskan ekspresi untuk ggl induksi yang terinduksi di dalam loop sebagai fungsi waktu. (Asumsikan bentuk $\mathbf{B}(r)$ tertentu bila diperlukan, namun diskusikan pendekatan umumnya).
  2. Jelaskan faktor utama yang menentukan arah arus induksi di loop menggunakan hukum Lenz.
  3. Pada kondisi apa energi listrik yang dihasilkan bernilai maksimum, dan bagaimana hubungan antara laju putar $\omega$ dengan torsi yang dibutuhkan?
Lihat pembahasan

Soal 4: Potensial Sumur Tak Terhingga & Evolusi Waktu

Pertimbangkan sebuah partikel massa $m$ dalam sumur potensial satu dimensi tak terhingga dengan lebar $L$. Fungsi gelombang awal $\psi(x, 0)$ merupakan kombinasi dua eigenstate dasar (tingkat energi pertama dan kedua) dengan bobot amplitudo sama.

Diberikan eigenstate (ternormalisasi) untuk sumur tak terhingga: $$\phi_n(x) = \sqrt{\frac{2}{L}} \sin\!\biggl(\frac{n\pi x}{L}\biggr), \quad n = 1,2,3,\ldots$$ dan energi eigen $$E_n = \frac{\hbar^2 \pi^2 n^2}{2 m L^2}.$$

  1. Tuliskan fungsi gelombang awal $\psi(x, 0)$ secara eksplisit jika komponen yang terlibat hanya $\phi_1$ dan $\phi_2$ dengan amplitudo sama dan fase nol.
  2. Tentukan fungsi gelombang $\psi(x, t)$ untuk $t > 0$. Tunjukkan bagaimana perbedaan frekuensi antara kedua eigenstate mempengaruhi dinamika fase.
  3. Hitung rapat probabilitas $|\psi(x,t)|^2$ dan tunjukkan bahwa rapat probabilitas akan berosilasi dengan frekuensi sudut $\omega = \frac{(E_2 - E_1)}{\hbar}$.
Lihat pembahasan

Soal 5: Relativistik Doppler & Gerak Mendekati Kecepatan Cahaya

Sebuah pesawat luar angkasa bergerak mendekati pengamat diam di Bumi dengan kecepatan relativistik $v$. Pesawat memancarkan cahaya dengan frekuensi $\nu_0$ (diukur dalam kerangka pesawat). Di Bumi, frekuensi terukur adalah $\nu$. Diberikan rumus efek Doppler relativistik: $$\nu = \nu_0 \sqrt{\frac{1 + \frac{v}{c}}{1 - \frac{v}{c}}}.$$

  1. Tunjukkan bagaimana rumus Doppler relativistik di atas dapat diturunkan dari konsep interval ruang-waktu dan transformasi Lorentz sederhana.
  2. Jika $\nu$ terukur tiga kali lebih besar dibanding $\nu_0$, hitung kecepatan pesawat $v$ dalam satuan kelipatan $c$.
  3. Dari sudut pandang awak pesawat, bagaimana panjang gelombang (atau frekuensi) gelombang yang diterima dari Bumi berubah, dan apakah efek ini simetris dibandingkan efek Doppler yang diukur di Bumi? Jelaskan singkat.
Lihat pembahasan

Pembahasan

Pembahasan Soal 1: Pendulum Fisis dengan Tabung Berotasi

  1. Momen inersia total sistem:

    Batang homogen bermassa $m$ dan panjang $L$, berporos di ujungnya, memiliki momen inersia (terhadap ujung) $$I_{\text{batang}} = \frac{1}{3} m L^2.$$

    Tabung berbentuk silinder pejal bermassa $M$ dan jari-jari $R$. Bila tabung berotasi pada sumbu horizontal yang melalui pusatnya, momen inersianya $$I_{\text{tabung}} = \frac{1}{2} M R^2.$$

    Namun, perlu diperhatikan bahwa tabung juga mengalami rotasi serta gerak tangensial bersama ujung batang (jika tidak slip). Pada osilasi kecil, asumsi ideal: tabung bergulir tanpa slip di tempatnya (alias poros tabung hanya berputar). Sehingga, momen inersia total yang relevan terhadap titik $O$ meliputi: $$I_{\text{total}} = I_{\text{batang}} + I_{\text{tabung terhadap titik } A \text{ yang berjarak } L} + \text{(efek putar tabung)}.$$ Karena sumbu tabung berimpit dengan $A$ (ujung batang) dan dianggap tabung tidak bergeser, momen inersia tambahan yang timbul hanyalah $\frac{1}{2} M R^2$ plus transport theorem jika pusat massa tabung bergerak. Tetapi di sini, pusat tabung tetap di titik $A$. Dengan demikian: $$I_{\text{total}} = \frac{1}{3} m L^2 + \frac{1}{2} M R^2.$$

  2. Persamaan gerak dan periode osilasi:

    Untuk simpangan sudut kecil $\theta$, gaya pemulih terutama karena gravitasi pada batang (pusat massanya berjarak $L/2$ dari poros). Momen pemulih $\tau \approx - (m g) \frac{L}{2} \theta$. Dengan dinamika rotasi: $$I_{\text{total}} \frac{d^2 \theta}{dt^2} = \tau.$$ Sehingga: $$\frac{d^2 \theta}{dt^2} + \frac{\bigl(mg \frac{L}{2}\bigr)}{I_{\text{total}}} \theta = 0.$$ Misalkan $$\omega^2 = \frac{m g \,\frac{L}{2}}{I_{\text{total}}},$$ maka $$\omega = \sqrt{\frac{\tfrac12\,m g\,L}{\frac13\,m\,L^2 + \frac12\,M\,R^2}}.$$ Periode osilasi: $$T = 2\pi \sqrt{\frac{\tfrac13\,m\,L^2 + \tfrac12\,M\,R^2}{\tfrac12\,m\,g\,L}}.$$

  3. Diskusi untuk $M \gg m$:

    Jika $M \gg m$, maka $\tfrac12\,M\,R^2 \gg \tfrac13\,m\,L^2$. Dalam limit tersebut, $$I_{\text{total}} \approx \frac{1}{2} M R^2,$$ sehingga $$T \approx 2\pi \sqrt{\frac{\tfrac12\,M\,R^2}{\tfrac12\,m\,g\,L}} = 2\pi \sqrt{\frac{M R^2}{m\,g\,L}}.$$ Artinya periode menjadi lebih besar. Semakin besar massa tabung, osilasi semakin lambat karena momen inersia total bertambah.

Pembahasan Soal 2: Gelombang Berdiri pada Pipa dengan Penampang Bervariasi

  1. Variasi tekanan dan kecepatan pada mode fundamental:

    Pada pipa tertutup di satu ujung (kiri) dan terbuka di ujung (kanan), untuk mode fundamental, tekanan memiliki simpul di ujung terbuka dan perut di ujung tertutup. Kecepatan (aliran udara) berperilaku sebaliknya: perut di ujung terbuka dan simpul di ujung tertutup.

    Dengan penampang yang bervariasi, pada bagian yang penampangnya lebih kecil, partikel udara cenderung memiliki kecepatan partikel yang lebih besar (untuk mempertahankan kontinuitas aliran), sementara fluktuasi tekanan dapat berperilaku tidak seragam di sepanjang pipa. Namun secara kualitatif: tekanan tetap ~0 (simpul) di ujung terbuka dan maksimum di ujung tertutup (perut tekanan).

  2. Frekuensi resonansi yang dimodifikasi:

    Untuk pipa seragam dengan panjang efektif $L$, mode fundamental memenuhi $$k\,L = \frac{\pi}{2}$$ (gelombang bunyi dengan panjang gelombang $\lambda = 4L$). Dengan penampang bervariasi, distribusi kecepatan dan tekanan tidak lagi berbentuk sinus murni. Efektifnya, panjang resonansi (atau fase) berubah, sehingga frekuensi resonansi juga berubah (tidak persis $v/(4L)$).

    Salah satu cara melihatnya: kecepatan fase dan posisi simpul/perut bergeser karena adanya perubahan impedansi akustik. Frekuensi resonansi $f_{\text{res}}$ menjadi $$f_{\text{res}} = \frac{v}{4\,L_{\text{efektif}}},$$ dengan $L_{\text{efektif}} \neq L$.

  3. Apakah frekuensi lebih tinggi atau lebih rendah?

    Pipa dengan penampang mengecil di daerah tertentu cenderung memperpendek panjang gelombang efektif karena memperkuat efek inersia udara (atau fase gelombang berubah lebih cepat). Umumnya, hasil akhirnya adalah frekuensi resonansi sedikit meningkat. Namun, jika pelebaran dominan, efeknya bisa menurunkan frekuensi. Prinsipnya: perubahan penampang mengubah kondisi batas efektif dan distribusi fase gelombang. Dalam banyak kasus (misalnya alat musik tiup dengan corong melebar di ujung), frekuensi fundamental bisa sedikit lebih tinggi dibanding pipa silinder murni.

    Faktor fisika utama: perubahan impedansi akustik lokal yang memodifikasi boundary conditions di sepanjang pipa dan posisi efektif simpul/perut.

Pembahasan Soal 3: Induksi Magnet pada Medan Tak Seragam

  1. Ekspresi ggl induksi:

    Ggl induksi $\mathcal{E}(t) = -\frac{d\Phi_B}{dt}$, dengan $\Phi_B = \iint \mathbf{B} \cdot d\mathbf{A}$. Jika loop diputar dengan laju sudut $\omega$ di bidang horizontal, distribusi $\mathbf{B}(r)$ mengakibatkan tiap elemen luas mengalami perubahan orientasi relatif terhadap medan.

    Misalkan $\mathbf{B}(r)$ memiliki arah vertikal dan besaran bervariasi dengan jarak dari pusat. Setelah loop berputar sudut $\theta(t) = \omega t$, daerah loop yang berada dalam medan kuat mungkin berubah. Solusi detail memerlukan fungsi $\mathbf{B}(r)$ spesifik, misal: $$B(r) = B_0\,e^{-\alpha\,r}.$$ Luas efektif yang “terkena” medan akan berubah seiring rotasi, sehingga $\Phi_B(t)$ adalah integral 2D yang berubah dengan $\theta$.

    Secara umum: $$\Phi_B(t) = \int_{A(t)} B(r)\, dA,$$ $$\mathcal{E}(t) = -\frac{d}{dt}\biggl(\int_{A(t)} B(r)\, dA\biggr).$$ Pola umum akan menjadi fungsi sinus/kosinus tergantung simetri $\mathbf{B}(r)$ dan posisi loop terhadap pusat medan.

  2. Arah arus induksi:

    Mengikuti hukum Lenz, arus induksi akan berusaha menentang perubahan fluks. Jika rotasi loop menyebabkan bertambahnya fluks magnet ke arah tertentu, arus akan timbul untuk menghasilkan medan yang melawan pertambahan fluks tersebut. Sebaliknya, jika fluks berkurang, arus timbul untuk “mempertahankan” fluks. Arah arus dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan terkait medan efektif yang dibangkitkan loop.

  3. Kondisi energi listrik maksimum dan laju putar $\omega$:

    Daya listrik terinduksi $\mathcal{P} \approx \mathcal{E}(t) \times I(t)$, di mana $I(t)$ adalah arus hasil dari ggl induksi. Dalam beban tertentu (dengan resistansi $R$), $\mathcal{P} \sim \frac{\mathcal{E}^2}{R}$.

    Nilai $\mathcal{E}$ umumnya berbanding lurus dengan $\omega$ (untuk kasus medan seragam, $\mathcal{E}_{\max} \sim B\,A\,\omega$). Namun, jika $\omega$ terlalu besar, dibutuhkan torsi yang juga makin besar (karena arus induksi memperkuat gaya lawan). Ada kompromi antara $\omega$ dan torsi untuk memaksimalkan daya keluaran. Dalam aplikasi generator, frekuensi keluaran biasa dirancang pada nilai tertentu (misal 50/60 Hz). Secara kualitatif, untuk medan tak seragam pun berlaku hal serupa: semakin besar $\omega$, semakin besar ggl induksi tetapi semakin besar pula torsi lawan.

Pembahasan Soal 4: Potensial Sumur Tak Terhingga & Evolusi Waktu

  1. Fungsi gelombang awal $\psi(x,0)$:

    Jika hanya ada komponen dari $\phi_1$ dan $\phi_2$ dengan amplitudo sama dan fase nol, maka: $$\psi(x,0) = \frac{1}{\sqrt{2}} \,\phi_1(x) \;+\; \frac{1}{\sqrt{2}} \,\phi_2(x).$$ Di mana: $$\phi_1(x) = \sqrt{\frac{2}{L}}\;\sin\!\bigl(\frac{\pi\,x}{L}\bigr), \quad \phi_2(x) = \sqrt{\frac{2}{L}}\;\sin\!\bigl(\frac{2\pi\,x}{L}\bigr).$$

  2. Fungsi gelombang $\psi(x,t)$ untuk $t>0$:

    Dalam mekanika kuantum, evolusi waktu untuk tiap eigenstate $\phi_n$ adalah $$\phi_n(x)\, e^{-\tfrac{i\,E_n\,t}{\hbar}}.$$ Sehingga: $$\psi(x,t) \;=\; \frac{1}{\sqrt{2}}\,\phi_1(x)\,e^{-\tfrac{i\,E_1\,t}{\hbar}} \;+\;\frac{1}{\sqrt{2}}\,\phi_2(x)\,e^{-\tfrac{i\,E_2\,t}{\hbar}}.$$ Di mana $$E_n = \frac{\hbar^2\,\pi^2\,n^2}{2\,m\,L^2}.$$

    Perbedaan frekuensi sudut adalah $$\omega_{21} = \frac{E_2 - E_1}{\hbar}.$$ Ini akan mempengaruhi “beating” atau osilasi dalam kepadatan probabilitas.

  3. Rapat probabilitas $|\psi(x,t)|^2$ dan osilasi frekuensi sudut $\omega$:

    $$|\psi(x,t)|^2 \;=\;\Bigl|\tfrac{1}{\sqrt{2}}\, \phi_1(x)\, e^{-i\,\tfrac{E_1}{\hbar}\,t} \;+\;\tfrac{1}{\sqrt{2}}\,\phi_2(x)\, e^{-i\,\tfrac{E_2}{\hbar}\,t}\Bigr|^2.$$ $$= \;\frac{1}{2}\,|\phi_1(x)|^2 \;+\;\frac{1}{2}\,|\phi_2(x)|^2 \;+\;\text{Re}\!\Bigl[\phi_1^*(x)\,\phi_2(x)\, e^{-\,i\,\tfrac{(E_2 - E_1)}{\hbar}\,t}\Bigr].$$ Hasilnya menunjukkan ada suku interferensi yang berosilasi dengan $$\omega = \frac{(E_2 - E_1)}{\hbar}.$$ Dengan kata lain, rapat probabilitas akan berosilasi dalam waktu dengan frekuensi sudut tersebut.

    Sebagai contoh khusus untuk $n=1$ dan $n=2$, $E_2 - E_1 = \frac{\hbar^2 \pi^2}{2\,m\,L^2}\,(2^2 - 1^2) = \frac{3\,\hbar^2\,\pi^2}{2\,m\,L^2},$ sehingga $$\omega = \frac{3\,\hbar\,\pi^2}{2\,m\,L^2}.$$ Inilah frekuensi osilasi “beat” dalam rapat probabilitas.

Pembahasan Soal 5: Relativistik Doppler & Gerak Mendekati Kecepatan Cahaya

  1. Turunan sederhana dari transformasi Lorentz:

    Efek Doppler relativistik diperoleh dengan menganalisis interval waktu antara dua puncak gelombang di kerangka pesawat dan menerapkan transformasi Lorentz ke kerangka pengamat di Bumi. Hasil akhirnya adalah $$\nu = \nu_0 \sqrt{\frac{1 + \frac{v}{c}}{1 - \frac{v}{c}}}.$$ Secara singkat, puncak gelombang dipancarkan dengan selang waktu $\Delta t_0 = 1/\nu_0$ di kerangka pesawat. Dilihat dari Bumi, interval ini dilatasi waktu (faktor $\gamma$) plus efek bahwa pesawat mendekat sehingga puncak berikutnya menempuh jarak yang lebih pendek.

  2. $\nu$ terukur tiga kali $\nu_0$:

    Diberikan: $$\frac{\nu}{\nu_0} = 3 \;=\; \sqrt{\frac{1 + \frac{v}{c}}{1 - \frac{v}{c}}}.$$ Kuadratkan kedua sisi: $$9 = \frac{1 + \tfrac{v}{c}}{1 - \tfrac{v}{c}}.$$ $$9\,\Bigl(1 - \frac{v}{c}\Bigr) = 1 + \frac{v}{c}.$$ $$9 - 9\,\frac{v}{c} = 1 + \frac{v}{c}.$$ $$8 = 10\,\frac{v}{c}\quad\Longrightarrow\quad\frac{v}{c} = 0.8.$$ Jadi $v = 0.8\,c$.

  3. Pandangan awak pesawat tentang frekuensi dari Bumi:

    Dari kerangka pesawat, Bumi bergerak mendekatinya dengan kecepatan $-v$. Efek Doppler juga muncul secara relativistik: pengamat di pesawat akan melihat cahaya dari Bumi mengalami pergeseran frekuensi sesuai rumus yang sama, hanya berbeda tanda laju relatif (arah). Dengan kata lain, jika Bumi memancarkan frekuensi $\nu_{\text{Bumi}}$ di kerangkanya sendiri, awak pesawat akan melihat $$\nu' = \nu_{\text{Bumi}} \sqrt{\frac{1 + \frac{v}{c}}{1 - \frac{v}{c}}}.$$ Relativitas khusus menjamin kesetaraan formulisasi Doppler, meski sumber dan pengamat dipertukarkan. Oleh karena itu, efek Doppler bersifat relativistik-simetris, berbeda dari Doppler klasik yang tidak simetris pada kecepatan tinggi.


Baca Juga :