Simulasi Contoh Soal Olimpiade Kimia OSN SMA : 2025 (4)

Soal 1

Larutan penyangga (buffer) dibuat dengan mencampurkan asam asetat 0,2 M dan natrium asetat 0,2 M. Jika perbandingan volume asam asetat dan natrium asetat adalah 1:2, hitung pH larutan buffer tersebut. Diketahui \(K_a\) asam asetat = \(1,8 \times 10^{-5}\).

Lihat Pembahasan

Soal 2

Diberikan larutan HCN 0,1 M dititrasi dengan NaOH 0,1 M. Tentukan pH pada titik ekivalen. Diketahui \(K_a\) asam sianida = \(4,9 \times 10^{-10}\).

Lihat Pembahasan

Soal 3

Diberikan reaksi pembentukan gas NH\(_3\) dari unsur-unsurnya:

\(\text{N}_2(g) + 3\text{H}_2(g) \to 2\text{NH}_3(g)\).

Jika \(\Delta H_f^\circ(\text{NH}_3(g)) = -46 \text{ kJ/mol}\) dan \(\Delta H_f^\circ(\text{N}_2(g))\) serta \(\Delta H_f^\circ(\text{H}_2(g))\) = 0, tentukan perubahan entalpi (dalam kJ) untuk reaksi di atas yang menghasilkan 4 mol NH\(_3\).

Lihat Pembahasan

Soal 4

Suatu reaksi pembakaran hidrokarbon C\(_x\)H\(_y\) menghasilkan 8,8 g CO\(_2\) dan 5,4 g H\(_2\)O. Tentukan rumus empiris hidrokarbon tersebut.

Lihat Pembahasan

Soal 5

Suatu reaksi memiliki data percobaan sebagai berikut:

Eksperimen 1: [A] awal = 0,2 M, [B] awal = 0,1 M, Laju = 4,0 × 10-3 M/s
Eksperimen 2: [A] awal = 0,4 M, [B] awal = 0,1 M, Laju = 1,6 × 10-2 M/s
Eksperimen 3: [A] awal = 0,4 M, [B] awal = 0,2 M, Laju = 3,2 × 10-2 M/s

Tentukan orde reaksi terhadap A dan B serta tetapan laju reaksi (\(k\)).

Lihat Pembahasan

Soal 6

Jelaskan mengapa energi ionisasi pertama boron (B) lebih kecil daripada energi ionisasi pertama berilium (Be), walaupun secara umum energi ionisasi meningkat dari kiri ke kanan dalam satu periode.

Lihat Pembahasan

Soal 7

Tuliskan konfigurasi elektron untuk ion Fe(III) dalam notasi gas mulia. Berikan alasan singkat tentang prinsip pengisian orbital d pada ion logam transisi.

Lihat Pembahasan

Soal 8

Sebuah sel volta dibuat dengan elektroda Zn/Zn2+ dan Cu/Cu2+. Jika konsentrasi Zn2+ dan Cu2+ sama, tentukan arah aliran elektron dan tuliskan reaksi sel yang terjadi. Diketahui potensial elektroda standar Zn2+/Zn = -0,76 V dan Cu2+/Cu = +0,34 V.

Lihat Pembahasan

Soal 9

Reaksi kesetimbangan:

\(\text{N}_2(g) + 3\text{H}_2(g) \rightleftharpoons 2\text{NH}_3(g)\)

Mempunyai nilai \(K_p = 4,3 \times 10^{-5}\) pada 450 °C. Jika pada suhu tersebut ditekan campuran awal 1 atm \(\text{N}_2\) dan 3 atm \(\text{H}_2\), tentukan tekanan parsial kesetimbangan \(\text{NH}_3\).

Lihat Pembahasan

Soal 10

Kelarutan AgCl dalam air adalah 1,34 × 10-5 mol/L pada 25 °C. Hitung harga tetapan hasil kelarutan (Ksp) untuk AgCl.

Lihat Pembahasan

Soal 11

Jelaskan mengapa larutan garam \(\text{CH}_3\text{COONa}\) bersifat basa di dalam air, sedangkan \(\text{NaCl}\) bersifat netral.

Lihat Pembahasan

Soal 12

Pada reaksi kimia organik, reaksi substitusi nukleofilik dan eliminasi dapat terjadi pada alkil halida. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi arah reaksi tersebut (SN1, SN2, E1, E2).

Lihat Pembahasan

Soal 13

Senyawa C\(_4\)H\(_8\) dapat memiliki beberapa isomer ikatan rangkap (alkena). Tentukan jumlah isomer alkena yang mungkin. Salah satu struktur isomer tersebut (dalam bentuk kerangka) dapat direpresentasikan dengan gambar berikut:

Lihat Pembahasan

Soal 14

Jelaskan perbedaan reaksi polimerisasi adisi dan kondensasi, serta berikan masing-masing satu contoh monomer yang terlibat.

Lihat Pembahasan

Soal 15

Menurut teori VSEPR, jelaskan bentuk molekul dan sudut ikatan sekitar atom pusat dalam phosphorus pentachloride (PCl5).

Lihat Pembahasan

Soal 16

Suatu larutan urea (Mr = 60) mengandung 6 g urea dalam 100 g air. Jika massa jenis larutan mendekati massa jenis air, tentukan tekanan osmotik larutan tersebut pada 27 °C. Gunakan R = 0,082 L·atm·mol-1·K-1.

Lihat Pembahasan

Soal 17

Asam borat (H3BO3) sering dianggap sebagai asam lemah monobasa meskipun memiliki tiga atom H. Jelaskan konsep asam-basa Brønsted–Lowry untuk menggambarkan fenomena ini.

Lihat Pembahasan

Soal 18

Dalam titrasi redoks antara larutan FeSO4 dan larutan KMnO4 asam, ditetapkan reaksi yang terjadi adalah:

\(\text{MnO}_4^- + 8\text{H}^+ + 5\text{e}^- \to \text{Mn}^{2+} + 4\text{H}_2\text{O}\)

\(\text{Fe}^{2+} \to \text{Fe}^{3+} + \text{e}^-\)

Jika 25 mL KMnO4 0,02 M bereaksi dengan 30 mL FeSO4, hitung konsentrasi FeSO4 tersebut.

Lihat Pembahasan

Soal 19

Pada diagram E–pH untuk besi, terdapat daerah di mana besi stabil (korosi minimal) dan daerah di mana besi teroksidasi menjadi Fe2+ atau Fe3+. Secara kualitatif, jelaskan bagaimana pH mempengaruhi kecenderungan korosi besi.

Lihat Pembahasan

Soal 20

Spektrum IR suatu senyawa organik menunjukkan serapan kuat sekitar 1715 cm-1 dan tidak terdapat puncak lebar sekitar 3200–3550 cm-1. Prediksikan gugus fungsi senyawa tersebut dan berikan alasannya.

Lihat Pembahasan

Soal 21

Sebuah reaksi spontan pada suhu tertentu memiliki \(\Delta H < 0\) dan \(\Delta S > 0\). Diskusikan kemungkinan nilai \(\Delta G\) pada berbagai suhu dan alasan mengapa reaksi ini cenderung spontan.

Lihat Pembahasan

Soal 22

Warna yang dihasilkan oleh kompleks ion logam transisi sering dijelaskan dengan teori pemisahan orbital d (crystal field splitting). Jelaskan secara ringkas bagaimana pemisahan ini terjadi dan mengapa hal tersebut berpengaruh pada warna senyawa.

Lihat Pembahasan

Soal 23

Suatu senyawa kompleks dengan rumus [Co(NH3)5Cl]Cl2 menunjukkan reaksi substitusi ligan ketika dipanaskan dengan H2O. Tuliskan reaksi yang terjadi dan nama IUPAC dari kompleks awalnya.

Lihat Pembahasan

Soal 24

Jelaskan peran initiator (radikal bebas) dalam polimerisasi radikal, dan mengapa keberadaan inhibitor dapat memperlambat atau menghentikan reaksi polimerisasi.

Lihat Pembahasan

Soal 25

Elektrolisis air murni secara praktis sulit dilakukan tanpa penambahan elektrolit. Jelaskan mengapa diperlukan elektrolit tambahan (mis. H2SO4) dalam elektrolisis air, dan tuliskan reaksi yang terjadi di katoda dan anoda.

Lihat Pembahasan

Pembahasan

Pembahasan Soal 1

Gunakan persamaan Henderson–Hasselbalch: \( \text{pH} = \text{p}K_a + \log \frac{[\text{basa}]}{[\text{asam}]} \).
Konsentrasi asam asetat dan natrium asetat awal sama (0,2 M). Perbandingan volume asam : garam = 1 : 2.
Maka rasio konsentrasi efektif \([\text{basa}]/[\text{asam}] = 2/1 = 2\).
\(\text{p}K_a = -\log (1,8 \times 10^{-5}) \approx 4,74\).
\(\text{pH} = 4,74 + \log 2 \approx 4,74 + 0,30 = 5,04.\)

Kembali ke Soal 1

Pembahasan Soal 2

Pada titik ekivalen, larutan mengandung garam NaCN. Ion CN- akan terhidrolisis:
\( \text{CN}^- + \text{H}_2\text{O} \rightleftharpoons \text{HCN} + \text{OH}^- \).
Gunakan \( K_b = \frac{K_w}{K_a} = \frac{10^{-14}}{4,9 \times 10^{-10}} \approx 2,04 \times 10^{-5} \).
Misal [CN-] = c, maka: \( K_b = \frac{x^2}{c - x}. \)
Karena c relatif besar dan x kecil, perkiraan \( x^2 / c \).
\(\text{pOH} \approx \frac{1}{2}(\text{p}K_b - \log c)\).
Nilai pH > 7 karena senyawa bersifat basa. Secara presisi akan didapat pH sekitar 11 (bergantung konsentrasi total), namun umumnya \(\text{pH}\) pada titik ekivalen HCN vs NaOH > 7.

Kembali ke Soal 2

Pembahasan Soal 3

Reaksi: \(\text{N}_2(g) + 3\text{H}_2(g) \to 2\text{NH}_3(g)\).
\(\Delta H_f^\circ(\text{NH}_3(g)) = -46 \text{ kJ/mol}\). Untuk 2 mol NH\(_3\), \(\Delta H = 2 \times -46 = -92 \text{ kJ}\).
Untuk 4 mol NH\(_3\), energi dua kali lipat: \(-184 \text{ kJ}\).

Kembali ke Soal 3

Pembahasan Soal 4

Dari 8,8 g CO\(_2\), jumlah mol C adalah \(\frac{8,8}{44} = 0,2 \) mol.
Dari 5,4 g H\(_2\)O, jumlah mol H adalah \(2 \times \frac{5,4}{18} = 0,6 \) mol.
Perbandingan C:H = 0,2 : 0,6 = 1 : 3.
Rumus empiris: CH\(_3\).

Kembali ke Soal 4

Pembahasan Soal 5

Dari data laju:
- Saat [A] digandaempatkan (0,2 ke 0,4), laju naik dari 4,0 × 10-3 ke 1,6 × 10-2 (4 kali). Berarti orde reaksi terhadap A = 1 (karena laju bertambah 4×).
- Saat [B] digandakan (0,1 ke 0,2) pada [A] = 0,4, laju naik dari 1,6 × 10-2 ke 3,2 × 10-2 (2 kali). Berarti orde reaksi terhadap B = 1.
Sehingga laju = k [A]1[B]1.
Gunakan satu set data untuk menghitung k, misal eksperimen 1:
\( 4,0 \times 10^{-3} = k \times 0,2 \times 0,1 \).
\( k = \frac{4,0 \times 10^{-3}}{0,02} = 2,0 \times 10^{-1} \,\text{M}^{-1}\text{s}^{-1} \).

Kembali ke Soal 5

Pembahasan Soal 6

Boron (B) sudah mulai mengisi orbital 2p, sementara Berilium (Be) masih memenuhi orbital 2s. Elektron 2p pada B lebih jauh dari inti dan terlindung lebih baik dibanding elektron 2s pada Be, sehingga energi ionisasi B lebih rendah.

Kembali ke Soal 6

Pembahasan Soal 7

Konfigurasi Fe: [Ar] 3d6 4s2. Untuk Fe(III): hilang 2 elektron dari 4s dan 1 elektron dari 3d, sehingga [Ar] 3d5.
Pada logam transisi, elektron 4s terlepas terlebih dahulu sebelum elektron 3d.

Kembali ke Soal 7

Pembahasan Soal 8

Potensial Zn/Zn2+ = -0,76 V, Cu/Cu2+ = +0,34 V. Zn memiliki potensial reduksi lebih negatif, sehingga Zn akan teroksidasi. Elektron mengalir dari Zn ke Cu.
Reaksi sel:
Anoda (oksidasi): Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e-
Katoda (reduksi): Cu2+(aq) + 2e- → Cu(s)

Kembali ke Soal 8

Pembahasan Soal 9

\(\displaystyle K_p = \frac{P_{\text{NH}_3}^2}{P_{\text{N}_2} \times P_{\text{H}_2}^3}\).
Awal: \(P_{\text{N}_2} = 1\) atm, \(P_{\text{H}_2} = 3\) atm, \(P_{\text{NH}_3} = 0\).
Pada kesetimbangan: \( P_{\text{N}_2} = 1 - x,\, P_{\text{H}_2} = 3 - 3x,\, P_{\text{NH}_3} = 2x. \)
\(\displaystyle 4,3 \times 10^{-5} = \frac{(2x)^2}{(1 - x)(3 - 3x)^3}\).
Nilai x akan sangat kecil. Pendekatan: 1 - x ≈ 1, 3 - 3x ≈ 3.
\(\displaystyle 4,3 \times 10^{-5} \approx \frac{4x^2}{1 \times 27}\).
\(\displaystyle x^2 \approx \frac{4,3 \times 10^{-5} \times 27}{4} \approx 2,9 \times 10^{-4}\).
\(\displaystyle x \approx 1,7 \times 10^{-2}\).
\(P_{\text{NH}_3} = 2x \approx 3,4 \times 10^{-2}\) atm.

Kembali ke Soal 9

Pembahasan Soal 10

AgCl(s) ⇌ Ag+(aq) + Cl-(aq).
Jika kelarutan = s = 1,34 × 10-5 M, maka [Ag+] = s, [Cl-] = s.
\(K_{sp} = s \times s = (1,34 \times 10^{-5})^2 = 1,80 \times 10^{-10}\).

Kembali ke Soal 10

Pembahasan Soal 11

\(\text{CH}_3\text{COO}^-\) merupakan basa konjugat dari asam lemah, sehingga terhidrolisis dan membentuk OH-. Sementara Cl- adalah basa konjugat dari asam kuat (HCl) dan tidak terhidrolisis, sehingga \(\text{NaCl}\) bersifat netral.

Kembali ke Soal 11

Pembahasan Soal 12

Faktor yang memengaruhi antara lain:
- Struktur alkil halida (primer, sekunder, tersier).
- Jenis pelarut (protik vs aprotik).
- Kekuatan basa/nukleofil.
- Temperatur.
SN1 cenderung terjadi pada substrat tersier dan pelarut protik. SN2 terjadi pada substrat primer, nukleofil kuat, pelarut aprotik. E1 dan E2 dipengaruhi kekuatan basa, substitusi rantai, dan suhu.

Kembali ke Soal 12

Pembahasan Soal 13

Isomer alkena C\(_4\)H\(_8\) yang mungkin adalah but-1-ene, but-2-ene (cis dan trans), serta isomer bercabang (2-methylpropene). Total ada 4 isomer.

Kembali ke Soal 13

Pembahasan Soal 14

- Polimerisasi adisi: monomer mengandung ikatan rangkap (mis. etilena) yang membuka menjadi rantai tanpa menghasilkan produk samping.
- Polimerisasi kondensasi: melibatkan gugus fungsional (mis. diol dan di-asam karboksilat), menghasilkan polimer dan produk samping (mis. H2O).

Kembali ke Soal 14

Pembahasan Soal 15

PCl5 memiliki 5 domain elektron di sekitar atom P. Menurut VSEPR, geometri dasarnya trigonal bipiramidal. Sudut ikatan di bidang trigonal sekitar 120°, sedangkan aksial dengan ekuatorial sekitar 90°.

Kembali ke Soal 15

Pembahasan Soal 16

Massa urea = 6 g, Mr urea = 60, mol urea = 0,1 mol. Massa pelarut air = 100 g = 0,1 L (dengan asumsi densitas ~ 1 g/mL). Konsentrasi = 0,1 mol / 0,1 L = 1 M.
Tekanan osmotik: \(\Pi = M R T\).
\(T = 27\,^\circ\text{C} = 300\,\text{K}\).
\(\Pi = 1 \times 0,082 \times 300 = 24,6 \,\text{atm}\).

Kembali ke Soal 16

Pembahasan Soal 17

H3BO3 tidak melepaskan proton langsung, tetapi bertindak sebagai asam Lewis yang menerima pasangan elektron dari OH-, membentuk ion tetrahidroksiborat. Dalam konteks Brønsted–Lowry, reaksi ini menghasilkan peningkatan [H+] secara tidak langsung.

Kembali ke Soal 17

Pembahasan Soal 18

Reaksi setara:
\(\text{MnO}_4^- + 8\text{H}^+ + 5\text{e}^- \to \text{Mn}^{2+} + 4\text{H}_2\text{O}\)
\(\text{Fe}^{2+} \to \text{Fe}^{3+} + \text{e}^-\)
Stoikiometri: 1 MnO4- menitrasi 5 Fe2+.
25 mL KMnO4 0,02 M = mol MnO4- = 0,025 L × 0,02 mol/L = 5 × 10-4.
Maka mol Fe2+ = 5 × mol MnO4- = 2,5 × 10-3.
Volume FeSO4 = 30 mL = 0,03 L. Konsentrasi = (2,5 × 10-3) / 0,03 = 8,33 × 10-2 M.

Kembali ke Soal 18

Pembahasan Soal 19

Pada pH rendah (lingkungan asam), besi mudah teroksidasi menjadi Fe2+ atau Fe3+. Pada pH netral hingga basa, terbentuk lapisan oksida pelindung, sehingga laju korosi menurun. Perubahan pH mempengaruhi stabilitas spesi teroksidasi besi.

Kembali ke Soal 19

Pembahasan Soal 20

Puncak kuat sekitar 1715 cm-1 menandakan gugus karbonil (C=O) aldehida atau keton atau asam karboksilat. Tidak ada puncak lebar 3200–3550 cm-1, berarti tidak ada OH. Umumnya 1715 cm-1 khas keton/aldehida (asam karboksilat biasanya sekitar 1700 cm-1 dengan pita OH lebar). Jadi kemungkinan besar keton atau aldehida, lebih spesifik keton bila sekitar 1715 cm-1.

Kembali ke Soal 20

Pembahasan Soal 21

Jika \(\Delta H < 0\) dan \(\Delta S > 0\), maka \(\Delta G = \Delta H - T\Delta S\).
Semakin tinggi T, semakin besar nilai \(-T\Delta S\) (negatif). Dengan \(\Delta H < 0\), \(\Delta G\) cenderung negatif pada rentang suhu luas. Reaksi spontan pada semua suhu (atau setidaknya pada suhu cukup tinggi) karena entalpi dan entropi sama-sama mendukung spontanitas.

Kembali ke Soal 21

Pembahasan Soal 22

Dalam kompleks logam transisi, ligan memisahkan orbital d menjadi tingkat energi lebih tinggi (eg) dan lebih rendah (t2g) (atau sebaliknya, tergantung geometri). Absorpsi cahaya terjadi saat elektron berpindah dari tingkat energi rendah ke tinggi, panjang gelombang yang diserap memberikan warna yang teramati.

Kembali ke Soal 22

Pembahasan Soal 23

Reaksi substitusi ligan:
[Co(NH3)5Cl]2+ + H2O → [Co(NH3)5(H2O)]3+ + Cl-.
Nama IUPAC kompleks awal: pentaamminechloridocobalt(III) chloride.

Kembali ke Soal 23

Pembahasan Soal 24

Inisiator radikal bebas memulai rantai reaksi dengan membentuk radikal yang menyerang ikatan rangkap monomer. Inhibitor bekerja dengan menangkap radikal bebas tersebut atau membentuk spesies stabil, sehingga menghambat proses propagasi.

Kembali ke Soal 24

Pembahasan Soal 25

Air murni memiliki daya hantar listrik sangat rendah karena sedikitnya ion H+ dan OH-. Dengan penambahan asam (mis. H2SO4), konsentrasi ion meningkat sehingga konduktivitas naik. Reaksi katoda: 2H+ + 2e- → H2(g). Reaksi anoda: 2H2O → O2(g) + 4H+ + 4e-.

Kembali ke Soal 25

Baca Juga :