Simulasi Soal Olimpiade Biologi SMA Standar IBO : 2025 (4)
Soal 1
Sebuah sel hewan memiliki defek pada organel yang bertanggung jawab untuk post-translational modification protein dan distribusi protein ke tujuan akhir (seperti lisosom, membran plasma, atau sekresi). Organel apakah yang mungkin mengalami defek, dan apa dampak utama yang akan terjadi pada sel tersebut?
Lihat PembahasanSoal 2
Jika seekor tikus memiliki genotipe AaBbCc (dengan asumsi ketiga gen ini saling berpautan (linked) namun tidak sepenuhnya), dan ia disilangkan dengan tikus lain yang homozigot resesif untuk ketiga gen (aabbcc), berikan penjelasan mekanisme genetik yang mempengaruhi persentase keturunan dengan fenotipe rekombinan.
Lihat PembahasanSoal 3
Dalam suatu ekosistem danau, spesies plankton X sangat melimpah. Namun, ketika spesies ikan Y (predator plankton X) diperkenalkan, populasi plankton X menurun drastis hingga hampir punah. Setelah beberapa tahun, populasi plankton X perlahan meningkat kembali meskipun ikan Y masih ada dalam ekosistem tersebut. Jelaskan fenomena ekologis apa yang terjadi dan mekanisme yang memungkinkan plankton X untuk kembali pulih.
Lihat PembahasanSoal 4
Dalam reaksi fotosintesis pada tumbuhan, enzim Rubisco berperan menangkap CO2 pada fase gelap (Siklus Calvin). Akan tetapi, Rubisco juga dapat berinteraksi dengan O2. Jelaskan apa yang terjadi pada jalur fotosintesis jika kadar CO2 turun drastis dan O2 relatif meningkat. Sebutkan pula nama proses yang muncul akibat interaksi Rubisco dengan O2.
Lihat PembahasanSoal 5
Selama proses respirasi sel, terjadi reaksi fosforilasi oksidatif yang melibatkan gradien proton di membran mitokondria. Tuliskan persamaan kimia secara umum untuk reaksi fosforilasi oksidatif dan jelaskan peran gradien proton dalam menghasilkan ATP.
Lihat PembahasanSoal 6
Diketahui bahwa laju pertumbuhan bakteri tertentu dapat didekati dengan persamaan kinetika logistik berikut:
\[ \frac{dN}{dt} = rN \left(1 - \frac{N}{K}\right) \]
di mana N adalah jumlah populasi, r adalah laju pertumbuhan intrinsik, dan K adalah daya dukung lingkungan. Jelaskan apa yang terjadi jika N mendekati K dan mengapa laju pertumbuhan cenderung menurun.
Lihat PembahasanSoal 7
Sebutkan minimal tiga cara berbeda yang dapat dilakukan sel eukariot untuk mengatur ekspresi gen setelah transkripsi berlangsung. Beri satu contoh mekanisme molekuler untuk setiap cara yang Anda sebutkan.
Lihat PembahasanSoal 8
Pada proses sintesis protein, faktor inisiasi bekerja pada tahap tertentu untuk memulai pembentukan kompleks inisiasi. Sebutkan tahapan inisiasi translasi pada sel eukariot dan apa peran 5'-cap pada mRNA.
Lihat PembahasanSoal 9
Pada suatu uji genetik, ditemukan bahwa mutasi pada gen tertentu menyebabkan sel menjadi tidak mampu melakukan perbaikan DNA melalui mekanisme nucleotide excision repair (NER). Sebutkan konsekuensi utama dari defek pada mekanisme NER tersebut dalam konteks stabilitas genom dan kesehatan organisme.
Lihat PembahasanSoal 10
Organisme laut dalam memiliki adaptasi khusus untuk bertahan di tekanan hidrostatik yang sangat tinggi. Berikan contoh adaptasi fisiologis dan biokimiawi yang memungkinkan hewan laut dalam hidup di lingkungan ekstrem tersebut.
Lihat PembahasanSoal 11
Sebuah populasi bunga liar memiliki dua alel (A dan a) dengan frekuensi alel A = 0,6. Jika populasi dalam kondisi Hardy-Weinberg equilibrium, hitung frekuensi genotipe AA, Aa, dan aa. Jelaskan pula asumsi utama dari Hukum Hardy-Weinberg yang harus dipenuhi agar perhitungan tersebut berlaku.
Lihat PembahasanSoal 12
Sebutkan dan jelaskan perbedaan utama antara autopolyploid dan allopolyploid dalam proses evolusi tanaman. Berikan satu contoh spesies tanaman yang merupakan hasil dari peristiwa poliploidi.
Lihat PembahasanSoal 13
Ketika CRISPR/Cas9 digunakan untuk memotong sekuens DNA tertentu, sel memiliki dua mekanisme perbaikan utama, yaitu Non-Homologous End Joining (NHEJ) dan Homology-Directed Repair (HDR). Jelaskan perbedaan prinsip kedua mekanisme tersebut dan bagaimana hal ini dimanfaatkan dalam rekayasa genom.
Lihat PembahasanSoal 14
Jika suatu gen memiliki empat ekson (E1, E2, E3, dan E4), bagaimana proses splicing alternatif dapat menghasilkan protein yang berbeda dari gen yang sama? Berikan contoh pola splicing alternatif yang mungkin terjadi.
Lihat PembahasanSoal 15
Apa peran enzim telomerase dalam menjaga kestabilan kromosom eukariot? Mengapa aktivitas telomerase cenderung rendah atau tidak terdeteksi pada sebagian besar sel somatik?
Lihat PembahasanSoal 16
Gambar di bawah ini menunjukkan skema sederhana pembuluh darah pada sistem kardiovaskular mamalia (hanya ilustrasi, tidak skala sebenarnya).
Berdasarkan skema di atas, jelaskan perbedaan tekanan darah di bagian arteri, kapiler, dan vena. Mengapa tekanan darah menurun ketika darah melewati kapiler?
Lihat PembahasanSoal 17
Hormon auxin pada tumbuhan berperan dalam proses pemanjangan sel. Bagaimana mekanisme kerja auxin pada level seluler sehingga sel dapat memanjang? Sertakan peran pompa proton dan akumulasi asam di dinding sel.
Lihat PembahasanSoal 18
Dalam percobaan Drosophila, peneliti menemukan bahwa mutasi pada gene Hox tertentu menyebabkan antena pada kepala berubah menjadi struktur mirip kaki. Jelaskan prinsip umum bagaimana gene Hox mengatur identitas segmen tubuh selama perkembangan hewan.
Lihat PembahasanSoal 19
Sel NK (Natural Killer) pada sistem imun bawaan (innate) memiliki cara berbeda dari sel T sitotoksik dalam mengenali sel target. Jelaskan perbedaan utama mekanisme pengenalan sel target antara Sel NK dan sel T sitotoksik (CD8+).
Lihat PembahasanSoal 20
Pada peristiwa transduksi sinyal, jelaskan perbedaan mendasar antara reseptor ion channel-linked dan reseptor G-protein-coupled (GPCR). Bagaimana sinyal ekstraseluler diubah menjadi respon intraseluler dalam kedua sistem reseptor ini?
Lihat PembahasanSoal 21
Berikan alasan mengapa asam amino tertentu disebut esensial dan harus diperoleh dari makanan, sedangkan asam amino lainnya dapat disintesis sendiri oleh tubuh. Jelaskan pula bagaimana kekurangan asam amino esensial dapat mempengaruhi pertumbuhan dan kesehatan.
Lihat PembahasanSoal 22
Berbagai macam mekanisme pertahanan diri pada tumbuhan, salah satunya adalah resistensi sistemik terinduksi (ISR). Bagaimana prinsip kerja ISR dan faktor-faktor apa saja yang dapat memicu terjadinya ISR?
Lihat PembahasanSoal 23
Pada bioteknologi modern, sering digunakan plasmid sebagai vektor kloning gen. Apa kriteria ideal sebuah plasmid agar efektif digunakan sebagai vektor kloning?
Lihat PembahasanSoal 24
Berikan tiga contoh spesifik penggunaan metode PCR (Polymerase Chain Reaction) dalam bidang kedokteran dan forensik.
Lihat PembahasanSoal 25
Sebutkan perbedaan karakteristik antara sel punca embrionik (ESC) dan sel punca dewasa (adult stem cells). Mengapa ESC dianggap memiliki potensi yang lebih luas dalam terapi regeneratif?
Lihat PembahasanPembahasan
Pembahasan Soal 1
Organel yang dimaksud adalah Golgi apparatus. Golgi bertanggung jawab untuk memodifikasi (misalnya glikosilasi), memilah, dan mengirimkan protein ke berbagai kompartemen sel. Jika Golgi mengalami defek, protein tidak dapat dimodifikasi dengan benar dan tidak akan sampai ke tempat tujuannya (seperti lisosom, membran sel, dll.). Dampak utamanya adalah terjadinya gangguan sekresi dan penumpukan protein yang salah penempatannya, serta potensi kerusakan sel akibat akumulasi protein.
Kembali ke Daftar IsiPembahasan Soal 2
Ketiga gen (A, B, dan C) saling berpautan (linked), sehingga alel cenderung diturunkan bersama-sama. Meskipun demikian, rekombinasi dapat terjadi melalui crossing-over. Semakin berdekatan letak gen pada kromosom, semakin kecil kemungkinan terjadinya crossing-over di antara gen-gen tersebut. Persentase keturunan dengan fenotipe rekombinan tergantung pada frekuensi rekombinasi (jarak genetik) antar-lokus. Jika jarak antar gen kecil, frekuensi rekombinasi juga kecil, sehingga keturunan rekombinan lebih sedikit.
Kembali ke Daftar IsiPembahasan Soal 3
Fenomena yang terjadi adalah resistensi evolusioner atau seleksi alam yang memicu evolutionary arms race antara plankton X dan predatornya (ikan Y). Pada awalnya, ikan Y memangkas populasi plankton X dengan efektif. Namun, individu plankton yang memiliki adaptasi tertentu (misalnya mampu bersembunyi lebih baik atau memiliki laju reproduksi lebih tinggi) bertahan dan mewariskan sifat tersebut. Seiring waktu, populasi plankton X dengan sifat adaptif itu meningkat, sehingga populasinya dapat pulih meski predator masih hadir.
Kembali ke Daftar IsiPembahasan Soal 4
Jika kadar CO2 turun dan O2 meningkat, Rubisco cenderung berikatan dengan O2 daripada CO2. Proses ini dikenal sebagai fotorespirasi (photorespiration). Fotorespirasi menyebabkan energi (ATP) terbuang dan menurunkan efisiensi fotosintesis karena bukannya mengikat CO2 untuk membentuk karbohidrat, enzim Rubisco mengikat O2 dan menghasilkan senyawa yang harus direstrukturisasi oleh sel.
Kembali ke Daftar IsiPembahasan Soal 5
Persamaan umum fosforilasi oksidatif dapat diringkas sebagai:
\[ \text{NADH} + \text{FADH}_2 + \text{O}_2 + \text{ADP} + \text{P}_i \rightarrow \text{NAD}^+ + \text{FAD} + \text{H}_2\text{O} + \text{ATP} \]
Gradien proton dihasilkan oleh transport elektron melalui komplek protein di membran mitokondria bagian dalam. Gradien proton (perbedaan konsentrasi H+) memicu ATP synthase untuk melakukan sintesis ATP. Proton yang kembali ke matriks melalui ATP synthase memberikan energi mekanik yang diubah menjadi energi kimia dalam bentuk ATP.
Kembali ke Daftar IsiPembahasan Soal 6
Saat N mendekati K, nilai \(\left(1 - \frac{N}{K}\right)\) akan mendekati nol. Dengan demikian, laju pertumbuhan \(\frac{dN}{dt}\) menurun. Penyebabnya adalah sumber daya (nutrisi, ruang, dll.) semakin terbatas, sehingga laju kelahiran menurun dan/atau laju kematian meningkat, menyeimbangkan populasi agar tidak melebihi kapasitas lingkungan.
Kembali ke Daftar IsiPembahasan Soal 7
Tiga cara pengaturan ekspresi gen setelah transkripsi antara lain:
- Pemrosesan mRNA (splicing alternatif, penambahan 5'-cap, dan poli-A tail).
Contoh: splicing alternatif ekson menghasilkan variasi protein yang berbeda. - Stabilitas mRNA.
Contoh: mRNA tertentu diikat oleh protein pengikat yang melindunginya dari degradasi. - Translational control.
Contoh: protein repressor mengikat UTR (Untranslated Region) pada mRNA dan mencegah ribosom melakukan translasi.
Pembahasan Soal 8
Tahapan inisiasi translasi pada sel eukariot meliputi:
- Pengikatan faktor inisiasi dan tRNA inisiator (mengandung Met) ke subunit ribosom kecil.
- Pengikatan kompleks tersebut ke 5'-cap mRNA.
- Pemindaian (scanning) mRNA hingga menemukan kodon inisiasi (AUG).
- Bergabungnya subunit ribosom besar, membentuk kompleks inisiasi lengkap.
5'-cap berfungsi sebagai penanda bahwa mRNA layak diterjemahkan, membantu mRNA berikatan dengan subunit ribosom kecil, serta melindungi ujung mRNA dari degradasi enzimatik.
Kembali ke Daftar IsiPembahasan Soal 9
Nucleotide excision repair (NER) adalah mekanisme perbaikan DNA untuk menghilangkan basa yang rusak/abnormal (misalnya akibat radiasi UV). Defek pada NER menyebabkan akumulasi mutasi yang dapat mengganggu integritas genom. Secara klinis, individu dengan gangguan pada NER (seperti pada xeroderma pigmentosum) rentan terkena kanker kulit dan berbagai kelainan akibat mutasi yang tidak diperbaiki dengan efektif.
Kembali ke Daftar IsiPembahasan Soal 10
Adaptasi fisiologis hewan laut dalam dapat mencakup:
- Struktur tubuh fleksibel untuk menahan tekanan tinggi (misalnya tulang yang tidak terlalu kaku).
- Protein dan enzim yang tahan tekanan, biasanya memiliki perubahan asam amino tertentu yang mencegah denaturasi di bawah tekanan tinggi.
Secara biokimia, hewan laut dalam sering memiliki molekul pelindung (mis. piezo-proteins) dan konsentrasi osmolit tertentu untuk menjaga stabilitas protein di tekanan ekstrem.
Kembali ke Daftar IsiPembahasan Soal 11
Frekuensi alel A = 0,6 dan a = 0,4. Maka:
- AA = p2 = 0,62 = 0,36 (36%)
- Aa = 2pq = 2 × 0,6 × 0,4 = 0,48 (48%)
- aa = q2 = 0,42 = 0,16 (16%)
Asumsi utama Hukum Hardy-Weinberg: (1) populasi berukuran besar, (2) tidak ada migrasi, (3) tidak ada mutasi, (4) perkawinan acak, (5) tidak ada seleksi.
Kembali ke Daftar IsiPembahasan Soal 12
Autopolyploid terjadi ketika set kromosom berlipat ganda dari spesies yang sama, sedangkan allopolyploid terjadi dari hibridisasi antar dua spesies yang berbeda diikuti penggandaan kromosom. Contoh tanaman poliploid adalah gandum (Triticum aestivum) yang merupakan allopolyploid dari beberapa spesies nenek moyangnya.
Kembali ke Daftar IsiPembahasan Soal 13
NHEJ (Non-Homologous End Joining) bekerja dengan menyambung ujung DNA yang terputus secara langsung, seringkali menyebabkan indel (insersi/delesi kecil) di daerah luka. Sementara HDR (Homology-Directed Repair) memerlukan template homolog (DNA donor) untuk memperbaiki kerusakan secara presisi, memungkinkan penyisipan sekuens spesifik. Dalam rekayasa genom, NHEJ dimanfaatkan untuk menonaktifkan gen, sedangkan HDR untuk memperbaiki atau memasukkan gen baru.
Kembali ke Daftar IsiPembahasan Soal 14
Splicing alternatif memungkinkan ekson tertentu diikutsertakan atau
dikeluarkan dari mRNA akhir. Misalnya, gen dengan empat ekson
(E1, E2, E3, E4) dapat menghasilkan mRNA:
- E1-E2-E3-E4 (semua ekson)
- E1-E2-E4 (E3 dihapus)
- E1-E3-E4 (E2 dihapus)
dan kombinasi lainnya.
Setiap versi mRNA akan diterjemahkan menjadi protein yang berbeda,
meskipun berasal dari satu gen yang sama.
Pembahasan Soal 15
Telomerase menambahkan urutan telomer berulang di ujung kromosom (telomer), mencegah pemendekan kromosom yang terjadi setiap kali sel membelah. Pada sel somatik, aktivitas telomerase biasanya sangat rendah atau tidak ada, sehingga telomer memendek seiring pembelahan, membatasi jumlah pembelahan sel (efek penuaan sel).
Kembali ke Daftar IsiPembahasan Soal 16
Tekanan darah paling tinggi di arteri karena dekat dengan pompa jantung. Saat darah memasuki kapiler, total luas penampang pembuluh meningkat secara drastis, menyebabkan aliran menjadi lebih lambat dan tekanan menurun. Di vena, tekanan semakin rendah karena jaraknya makin jauh dari jantung dan aliran dibantu oleh katup vena dan pompa otot rangka, bukan oleh dorongan tekanan tinggi.
Kembali ke Daftar IsiPembahasan Soal 17
Auxin memicu pompa proton di membran plasma sel tumbuhan, memompa H+ ke luar ke dinding sel. Lingkungan asam di dinding sel mengaktifkan enzim expansin yang melonggarkan struktur dinding sel. Akibatnya, sel dapat menyerap air lebih banyak dan memanjang. Inilah mengapa auxin berperan penting dalam phototropism dan gravitropism.
Kembali ke Daftar IsiPembahasan Soal 18
Gene Hox adalah kumpulan gen yang mengatur identitas segmen tubuh selama perkembangan embrio. Mereka menentukan struktur tubuh yang akan berkembang di setiap segmen. Mutasi pada gen Hox tertentu mengubah “peta identitas segmen” sehingga antena (yang biasanya terbentuk di segmen kepala) dapat berubah menjadi kaki (struktur khas segmen toraks).
Kembali ke Daftar IsiPembahasan Soal 19
Sel T sitotoksik (CD8+) mengenali antigen yang disajikan oleh MHC Kelas I pada sel target. Jadi, sel target harus menampilkan peptida endogen di permukaan MHC I. Sementara itu, Sel NK mengenali sel yang “kurang” menampilkan MHC I atau memiliki ekspresi ligan stres tertentu. Artinya, Sel NK bisa membunuh sel yang tidak mengekspresikan MHC I (misal sel kanker atau terinfeksi virus) tanpa perlu aktivasi antigen spesifik.
Kembali ke Daftar IsiPembahasan Soal 20
Ion channel-linked receptors membuka atau menutup saluran ion ketika ligan berikatan, sehingga sinyal langsung diterjemahkan menjadi perubahan potensial membran. G-protein-coupled receptors (GPCR) mengaktivasi G-protein di sisi intraseluler, memicu rangkaian reaksi (misalnya aktivasi enzim, pembentukan second messenger) sebelum akhirnya memodulasi respon sel.
Kembali ke Daftar IsiPembahasan Soal 21
Asam amino disebut esensial jika tubuh tidak dapat mensintesisnya (atau sintesisnya tidak mencukupi), sehingga harus diperoleh dari makanan. Kekurangan asam amino esensial dapat menghambat sintesis protein penting, mempengaruhi pertumbuhan (terutama pada anak-anak) dan memperburuk kondisi kesehatan secara umum (misalnya memicu gangguan fungsi enzim, hormon, dsb.).
Kembali ke Daftar IsiPembahasan Soal 22
Induced Systemic Resistance (ISR) adalah respon pertahanan tumbuhan yang tidak spesifik, dipicu oleh interaksi dengan mikroorganisme menguntungkan (misalnya rhizobacteria) atau paparan senyawa tertentu. ISR meningkatkan kesiapan tumbuhan menghadapi serangan patogen di seluruh bagiannya, dengan memperkuat jaringan dan meningkatkan produksi senyawa antimikroba.
Kembali ke Daftar IsiPembahasan Soal 23
Kriteria ideal plasmid sebagai vektor kloning antara lain:
- Ukuran kecil (mudah ditransformasikan ke sel inang).
- Memiliki origin of replication (Ori) yang memungkinkan replikasi independen.
- Memiliki gen penanda seleksi (misal resistensi antibiotik) untuk memudahkan identifikasi sel yang membawa plasmid.
- Memiliki situs kloning ganda (multiple cloning site, MCS) yang unik untuk memudahkan penyisipan fragmen DNA yang diinginkan.
Pembahasan Soal 24
Beberapa contoh penggunaan PCR:
- Diagnostik penyakit genetik (mendeteksi mutasi spesifik seperti pada cystic fibrosis).
- Identifikasi patogen (mendeteksi DNA virus/bakteri penyebab penyakit).
- Forensik (membandingkan profil DNA sampel TKP dengan tersangka melalui STR – Short Tandem Repeats).
Pembahasan Soal 25
Sel punca embrionik (ESC) bersifat pluripoten, artinya dapat berdiferensiasi menjadi hampir semua jenis sel dalam tubuh. Sel punca dewasa (adult stem cells) biasanya multipoten atau unipoten, terbatas pada tipe sel tertentu. Oleh karena itu, ESC dianggap memiliki potensi yang lebih luas dalam regenerative medicine karena fleksibilitasnya membentuk berbagai jaringan.
Kembali ke Daftar IsiBaca Juga :